Analisis Meme "Kok Bisa Ya" di Media Sosial Menggunakan Semiotika Roland Barthes
The Analysis of "Kok Bisa Ya" Meme on Social Media by Using Roland Barthes's Semiotic
Penelitian meme “Kok Bisa Ya” merupakan penelitian mengenai fenomena meme yang ada di media sosial. Meme “Kok Bisa Ya” terkenal di pertengahan tahun 2020 menggambarkan karakter berkepala gundul dengan ilustrasi sederhana sedang termenung memikirkan suatu hal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tanda, makna dan mitos yang ada di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif yaitu analisis deskriptif tanpa menggunakan kuantum dan jumlah dengan data, bersumber dari beberapa fakta dan literatur yang berhubungan dengan penelitian. Menggunakan teori analisis semiotika Roland Barthes yang menghasilkan tanda, penanda, dan petanda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa meme “Kok Bisa Ya” menggambarkan kegiatan seorang yang tengah termenung memikirkan sesuatu secara berlebihan. Munculnya karakter baru berupa template ilustrasi dengan ekspresi datar menjadi hal baru yang dapat menarik perhatian dan respon yang beragam dari warganet. Meme “Kok Bisa Ya” juga memiliki dampak yang positif dan negatif di media sosial. Dampak positifnya adalah ajakan untuk intorpeksi diri dan dapat menjadi media baru untuk menyampaikan opini. Dan dampak negatifnya adalah kebiasaan berpikir berlebihan tanpa tindakan.
Kata Kunci: Meme, Semiotika, Roland Barthes, Makna.
"Kok Bisa Ya" meme research is research about meme phenomena on social media. The famous "Kok Bisa Ya" meme in mid-2020 portrays a bald character with a simple illustration while thinking about something. This study aims to analyze the signs, meanings, and myths that are in them. This study uses a qualitative method approach that is descriptive analysis without using quantum and amount with data, sourced from several facts and literature related to research. Using Roland Barthes's semiotic analysis theory which produces signs, markers, and markers. The result of this reseach indicate that “Kok Bisa Ya” meme describe the activities of someone who is pensive overthinking. The appearance of new character in the form of illustration templates with flat expressions is a new thing that can attract diverse attention and responses from citizens. "Kok Bisa Ya" meme has positive and negative impacts on social media. The positive impact is an invitation to self-reflection and can become a new medium for expressing opinion. The negative impact is the habit of overthinking without action.
Keywords: Meme, Semiotics, Roland Barthes, Meaning.