PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

STUDENTS' CRITICAL THINKING PROFILES IN SOLVING MATHEMATICAL PROBLEMS BASED ON ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

Berpikir kritis merupakan proses berpikir dalam mengolah informasi secara logis mulai dari memahami, menganalisis, mengevaluasi hingga membuat kesimpulan yang tepat. Adapun indikator yang dirujuk adalah tahapan berpikir kritis menurut Jacob dan Sam yaitu klarifikasi, asesmen, inferensi, dan strategi. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang dirancang mampu meningkatkan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan permasalahan. Salah satu faktor yang mempengaruhi berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah adalah adversity quotient (AQ). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa climber, camper, dan quitter dalam memecahkan masalah matematika. Subjek dalam penelitian ini adalah tiga siswa SMP kelas VIII yang mewakili setiap kategori AQ dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Instrumen yang digunakan adalah angket ARP, tes pemecahan masalah matematika, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil berpikir kritis siswa pada langkah memahami masalah yaitu siswa climber dan camper melakukan semua indikator berpikir kritis pada tahap klarifikasi. Siswa quitter hanya mampu menyebutkan informasi yang diketahui dan ditanyakan. Pada langkah merencanakan pemecahan, siswa climber melaksanakan seluruh indikator pada tahap asesmen dan strategi. Siswa camper melaksanakan semua indikator pada tahap asesmen, namun tidak mendiskusikan langkah yang mungkin pada tahap strategi. Siswa quitter tidak melakukan tahap asesmen dan strategi. Pada langkah melaksanakan rencana, siswa climber dan camper melakukan semua indikator pada tahap inferensi, sedangkan siswa quitter tidak. Pada langkah memeriksa kembali, hanya siswa climber saja yang melakukan tahap mengevaluasi langkah yang telah dilakukan.

Critical thinking is a thinking process in processing information logically starti from understanding, analyzing, evaluating and making precise conclusions. Critical thinking indicators are clarification, assessment, inference, and strategy that referred to Jacob and Sam. Mathematics is designed to improve students' critical thinking in a solving problem. One of the factors that affect students' critical thinking in solving a problem is AQ. This research is descriptive study with qualitative approach. The aim is to describe critical thinking profile of climber, camper, and quitter students in solving mathematical problems. The subjects were three students of VIII grade junior high school who represented each AQ category and had good communication skills. The instrument used was the ARP questionnaire, mathematics problem solving tests, and interview guidelines. The results shows that students’ critical thinking profile in understanding the problem is climber and camper student do all indicators of critical thinking in the clarification phase. Quitter student is only able mentioning known and asked information. In devising a plan, climber student implements all indicators of assessment and strategy phase. Camper student implements all indicators in assessment phase, but do not discuss the possible steps in strategy phase. Quitter student does not do both assessment and strategy phase. In carrying out the plan, climber and camper students do all indicators of inference phase, while quitter student does not. In the step of looking back, only climber student who carries out evaluating steps that have been done.