Strategi Kesantunan Positif Guru pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin
Kata kunci: pragmatik, strategi kesantunan positif, guru
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tiga strategi kesantunan positif guru, yaitu be optimistic, offer,promise, dan intensify interest to H yang digunakan pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan data berupa tuturan yang merepresentasikan kesantunan. Data bersumber pada tuturan URA, S.Pd. Data penelitian ini dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara. Observasi jenis partisipan dipilih untuk mengamati penggunaan strategi kesantunan positif yang digunakan guru. Model wawancara pada penelitian ini berjenis wawancara tak berstruktur untuk mendapatkan gagasan motif pemilihan strategi dan iklim sekolah. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dengan memanfaatkan metode Miles & Huberman melalui tiga langkah, yaitu 1) reduksi berperan penyortir dalam memisahkan antara data penting dengan yang tidak; 2) penyajian berwujud pendeskripsian strategi kesantunan positif guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia; dan 3) simpulan dan verifikasi. Data yang sudah diketemukan dilakukan pengujian dengan dengan menaikkan ketekunan dan triangulasi. Ketekunan dilakukan dengan mencocokkan antara instrumen dengan hasil penelitian guna menunjang keakuratan dan sistematisasi tuturan sebagai fokus. Perihal triangulasi dilakukan kategorisasi temuan ke dalam tiga bentuk, yaitu be optimistic, offer,promise, dan intensify interest to H. Pada tahap ini, data dilakukan pengecekan guna mengetahui konsistensi dan menghindari kejenuhan data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya penerapan strategi kesantunan positif guru dengan rincian, yaitu 12 mengandung be optimistic, 16 mengandung offer,promise, dan 7 mengandung intensify interest to H.
Keywords: pragmatic, positive language civility strategies, teacher
This study aims to describe three positive politeness strategies for teachers, namely be optimistic, offer, promise, and intensify interest to H used in Indonesian learning at SMP Muhammadiyah 9 Boarding School Tanggulangin.
This research uses a qualitative approach with data in the form of speech that represents politeness. Data sourced from URA, S.Pd. This research data was collected by observation and interview techniques. Observation of the type of participants was selected to observe the use of positive civility strategies used by teachers. The interview model in this study is an unstructured interview type to get an idea of the motives for choosing strategies and school climate. Data analysis in this study uses descriptive techniques by utilizing the Miles & Huberman method through three steps, namely 1) reduction plays the role of sorter in separating important data from those that are not; 2) presentation in the form of describing the teacher's positive politeness strategy in Indonesian learning; and 3) conclusion and verification. The data that has been found is tested by increasing persistence and triangulation. Perseverance is carried out by matching the instrument with research results to support the accuracy and systematization of speech as a focus. Regarding triangulation, categorization of findings is carried out into three forms, namely: be optimistic, offer, promise, and intensify interest to H. At this stage, the data is checked to determine consistency and avoid data saturation.
The results showed that there was an application of positive teacher politeness strategies with details, namely 12 contained be optimistic, 16 contained offers, promises, and 7 contained intensified interest to H.