KONSTRUKSI REMAJA BERTATO DALAM MEMBANGUN IDENTITAS DIRI :  STUDI KASUS DI DESA LAWANGAN AGUNG KABUPATEN LAMONGAN 

THE CONSTRUCTION OF TATTOOED TEENS IN BUILDING SELF-IDENTITY : A CASE STUDY IN LAWANGAN AGUNG VILLAGE LAMONGAN REGENCY

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konstruksi remaja bertato dalam membangun identitas diri serta memaparkan upaya-upaya remaja bertato dalam menghilangkan stigma negatif masyarakat. Penelitian ini penting mengingat remaja bertato dianggap membawa dampak buruk bagi kemajuan desa. Tapi faktanya, kumpulan remaja bertato memiliki kegiatan produktif yang positif dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Desa Lawangan Agung. Subjek penelitian adalah kumpulan remaja yang memiliki tato (Ketua Karang Taruna, bendahara, dan anggota). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif dan wawancara mendalam dengan mengaitkan  perspektif Teori Konstruksi Sosial Berger and Luckmann. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua konstruksi yakni Faktor internal dapat dilakukan dengan cara membangun attitude yang baik, membangun keberanian dan rasa tanggung jawab yang tinggi , dan membangun keterampilan untuk dapat bersosialisasi. Dari Faktor eksternal dilakukan dengan cara membangun akhlak melalui keluarga, menggunakan gaya berpakaian dan style rambut yang berbeda, dan memotivasi diri melalui tokoh idola. Upaya lain remaja bertato adalah mengadakan kegiatan positif dari segi aspek social, aspek ekonomi dan aspek keagamaan. Dalam konteks ini memperkuat pemikiran Berger dan Luckmann terutama pada bagian bentuk realitas sosial yang berhasil membangun hubungan baik antara kumpulan remaja bertato dengan masyarakat melalui tindakan dan interaksi. Sedangkan pada proses dialektis membutuhkan waktu dan usaha terus-menerus agar dapat menghilangkan stigma negatif yang melekat pada remaja bertato.

Kata Kunci: Konstruksi, Identitas Diri, Remaja Bertato 

This study aims to describe the construction of tattooed adolescents in building self-identity and to describe the efforts of tattooed adolescents to eliminate the negative stigma from society. This research is important because teenagers with tattoos are considered to have a bad impact on village progress. But in fact, a group of teenagers with tattoos has positive and beneficial productive activities for the lives of Lawangan Agung Village. Research subjects are a group of teenagers who have tattoos (chairman of youth organizations, treasurer, and members). Data collection techniques used passive participatory observation and in-depth interviews by linking the perspective of Berger and Luckmann's Social Construction Theory. The results showed that there were two constructions, namely internal factors that can be done by building a good attitude, building courage and a high sense of responsibility, and building skills to be able to socialize. From external factors, it is done by building morals through the family, using different styles of dress and hair styles, and motivating oneself through idol figures. Another effort for tattooed youth is to hold positive activities in terms of social, economic and religious aspects. In this term, it strengthens Berger and Luckmann's thinking especially on the form of social reality that has succeeded in building good relations between a collection of tattooed teenagers and the community through action and interaction. Meanwhile, the dialectical process requires time and continuous effort in order to eliminate the negative stigma attached to tattooed teenagers. 

Keywords: Construction, Self-Identity, Tattooed Teens