PILIHAN RASIONAL PETANI DALAM MENGELOLA LAHAN HUTAN
RATIONAL CHOICE OF FARMERS IN MANAGING FOREST LAND
Program Perhutani dalam mengelola lahan hutan yang mengikutsertakan masyarakat diluncurkan pada tahun 2001. Masyarakat dapat ikutserta dalam mengelola lahan hutan dengan perjanjian kerjasama. Petani ikut mengelola lahan hutan sebagai pilihan yang rasional selain menjadi petani sawah. Masyarakat yang berada di kawasan hutan bergantung pada hasil hutan. Sistem tanam dalam mengelola lahan hutan dengan tumpangsari. Petani ikut mengelola lahan hutan sebagai bentuk tindakan dengan tujuan menambah pendapatan. Tujuan penelitian ini 1). Mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi petani; 2). Mengetahui aktor dalam mengelola lahan hutan; 3). Mengetahui sumberdaya dalam mengelola lahan hutan; 4). Menganalisis pilihan rasional petani dalam mengelola lahan hutan di (Resort Pemangkuan Hutan) RPH Cabean. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan perspektif teori pilihan rasional James S Coleman. Lokasi penelitian berada di Dusun Cabean Desa Sugihwars Kecamatan Ngluyu. Subyek penelitian yaitu pesanggem yang ikut mengelola lahan hutan di RPH Cabean. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara mendalam. Subyek dipilih dengan menggunakan purposive, terdapat enam pesanggem dengan kategori pesanggem yang mengelola lahan lebih dari lima tahun. Menggunakan teknik purposive karena peneliti memiliki tujuan mengapa pesanggem ikut mengelola lahan dengan jangka waktu yang lama. Selain itu, lamanya mengelola dapat mengetahui seberapa rasional pesanggem bertahan dengan pilihan ikut mengelola lahan hutan. Analisis data menggunakan analisis Interaktif Miles dan Hubberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan yakni reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enam pesanggem yang ikut mengelola lahan hutan berusia 43-72 tahun. Pesanggem dikategorikan berpendidikan rendah, terbukti latar belakang pendidikannya hanya sampai SD dan SMP. Pesanggem memiliki pekerjaan sampingan menjadi buruh tani dan pengepul jamu herbal. Pengusaan lahan yang dilakukan oleh pesanggem untuk mempertahankan lahan dengan cara tetap membayar sharing (PKS). Aktor dalam pengelolaan lahan hutan ini adalah pesanggem yang berada di RPH Cabean. Sumberdaya yang berada dalam pengelolaan lahan hutan yaitu lahan hutan. Pesanggem memilih menjadi pengelola lahan hutan, dihadapkan pada sebuah nilai yaitu nilai ekonomi, nilai kepercayaan dan nilai pelestarian hutan. Nilai tersebut memunculkan suatu bentuk tindakan pesanggem untuk ikut mengelola lahan hutan dan menerima perjanjian dari ikut mengelola lahan hutan.
Kata Kunci : Pengelolaan Hutan, Aktor, Sumberdaya, Pesanggem, Pilihan Rasional
The Perhutani program in managing forest land that involves the community was launched in 2001. Communities can participate in managing forest land with a cooperation agreement. Farmers participate in managing forest land as a rational choice besides being a rice farmer. Communities in forest areas depend on forest products. Cropping system in managing forest land with intercropping. Farmers join in managing forest land as a form of action with the aim of increasing income. The purpose of this study 1). Identifying the socio-economic conditions of farmers; 2). Knowing the actors in managing forest land; 3). Knowing the resources in managing forest land; 4). Analyze the rational choice of farmers in managing forest land in the Cabean Forest Round Resort. This study uses a qualitative approach using the perspective of rational choice theory James S Coleman. The research location is in Cabean Hamlet, Sugihwars Village, Ngluyu District. The research subjects were pesanggem who took part in managing forest land in the Cabean RPH. Data collection is done by using observation techniques and in-depth interviews. Subjects were selected using purposive, there are six pesanggem with the category pesanggem who manage land for more than five years. Using a purposive technique because researchers have a goal why pesanggem participate in managing land for a long period of time. In addition, the length of time managed to find out how rational pesanggem survive with the choice to participate in managing forest land. Data analysis uses Miles and Hubberman's Interactive analysis which consists of three activity streams namely data reduction, data presentation, and conclusion. The results showed that six pesanggem who participated in managing forest land aged 43-72 years. Pesanggem is categorized as having low education, it is proven that their educational background is only up to elementary and junior high schools. Pesanggem has a side job as a farm laborer and herbal herbal collector. Land acquisition is carried out by pesanggem to maintain land by continuing to pay for sharing (PKS). The actor in the management of this forest land is the pesanggem who is in the Cabean RPH. Resources in the management of forest land are forest land. Pesanggem chose to become a manager of forest land, faced with a value that is economic value, the value of trust and the value of forest preservation. This value raises a form of pesanggem action to participate in managing forest land and receive an agreement from participating in managing forest land.
Keywords: Forest Management, Actors, Resource, Pesanggem, Rational Options