PROTOTIP PERLAWANAN KAUM JANDA DALAM MITOLOGI JAWA SEPERTI YANG TERGAMBAR DI KISAH CALON ARANG OLEH PRAMOEDYA ANANTA TOER: DARI PERSPECTIVE SOISIOLOGI

THE PROTOTYPE OF A REBELLIOUS WIDOW IN JAVANESE MYTHOLOGY AS REPRESENTED IN PRAMOEDYA ANANTA TOER'S CALON ARANG: SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE 

 Terlepas dari alasan seorang wanita menjadi janda ia akan dipandang buruk. Entah mereka yang diceraikan hukum atau cerai mati, gambaran masyarakat tentang mereka selalu dihubungkan dengan imaji imaji buruk, seperti membawa petaka bagi pernikahan orang lain. Di masa lampau, mereka dipandang sebagai sosok mengerikan yang  bisa membahayakan hidup sesamanya. Padahal dia tidak punya pilihan lain, karena terkadang dia tidak mempunyai pilihan lain selain perceraian. Artikel ini mencoba untuk menemukan bukti bukti terkait jika Calon Arang, bukanlah penjahat yang paling jahat, tapi dia juga terpinggirkan oleh masyarakat di sekitarnya. Melalui teori Subaltern, sebuah julukan untuk orang orang tertindas yang ditemukan Chakravorty Spivak seorang pembuat teori pasca-kolonial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jika Calon Arang juga seorang korban dari stigma masyarakat tentang janda sebagai sosok mengerikan yang nantinya akan menjurus kepada perlawanannya. Di akhir cerita, suaranya tetap tak terdengar dan dia dikalahkan juga ditolong seorang pria. Ini menunjukkan jika wanita maupun janda di masa itu, dibungkam dan diperlakukan sebagai makhluk rendahan yang tak bisa hidup tanpa bantuan dari seorang pria.

Regardless of the reason widows are always seeking as bad individuals. Whether a divorcee or a widow, the depiction from society about them always related to bad things, such as bringing malady to the other married life. In the older days, they always seek as hideous figures who can harm other people's life. Although she does not want the divorce, sometimes she does not have a choice rather than divorce. This paper aimed to find shreds of evidence that Calon Arang was not a pure villain, but she was marginalized too by her people. The theory of Subaltern, a title about a secluded group of people was found by Chakravorty Spivak an Indian post-colonist. The result of this research showed that Calon Arang was also a victim of society's stigma about a widow or the divorcee as someone frightening which led her to the rebellion. At the end of the story, her voice was still not sounded and she was defeated yet helped by a man due to society’s mentality that thought a woman has no voice or right to speak their mind or fight for herself. This also represented the other widows or women’s condition during the era, their voices were shut and treated as the lower class who is unable to live without the help of a man.