PENGALAMAN LAKI – LAKI SINGLE PARENT DALAM MENJALANKAN FUNGSI DOMESTIK PASCA PERCERAIAN DI KABUPATEN BLITAR
THE EXPERIENCE OF SINGLE PARENT MEN IN CARRYING OUT DOMESTIC FUNCTIONS AFTER DIVORCE IN BLITAR REGENCY
Perceraian pada dasarnya merupakan putusnya hubungan pernikahan antara suami dan istri oleh berbagai penyebab. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus perceraian yang didominasi oleh gugatan istri. Sehingga jumlah laki – laki single parent semakin meningkat tinggi. Penelitian ini berfokus pada pengalaman laki – laki single parent dalam menjalankan fungsi domestik pasca perceraian. Penelitian ini dilakukan di Desa Nglegok Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Subjek dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling yang meliputi laki – laki single parent dengan rentan usia 30 sampai 45 tahun dan memiliki hak asuh anak, serta telah bercerai minimal dua tahun lamanya dengan latarbelakang perceraian gugat.Teknik pengumpulan data diperoleh melalui hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan perspektif fenomenologi Edmund Husserl. Pendekatan fenomenologi Edmund Husserl melihat dunia kesadaran setiap individu untuk menemukan makna dari pengalaman hidup sehari – hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laki – laki single parent memiliki kesadaran dalam menjalankan fungsi domestik pasca perceraian.Segala fungsi domestik mulai dari memasak, membersihkan rumah sampai mengasuh anak dilakukannya secara mandiri.Sebagai laki – laki single parent berusaha menghilangkan citra buruk dari masyarakat terkait kemampuan dalam melakukan pekerjaan pada fungsi domestik dikeluarga pasca perceraian. Berstatus laki – laki single parent memaknainya sebagai tugas dan tanggung jawab menjadi kepala keluarga sekaligus kepala rumah tangga.
Kata kunci : Laki – laki Single Parent, Fungsi Domestik, Pasca Perceraian