INTERNALISASI MAKNA SIMBOLIK NILAI ETNOPEDAGOGI TRADISI “GEMBYANGAN WARANGGANA TAYUB” PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK PENGUATAN KOMPETENSI SIKAP DI SMPN 3 TANJUNGANOM

INTERNALIZATION OF THE SYMBOLIC MEANING OF THE TRADITIONAL ETHNOPEDAGOGY VALUE OF “GEMBYANGAN WARANGGANA TAYUB” IN IPS LEARNING FOR STRENGTHENING ATTITUDE COMPETENCY AT SMPN 3 TANJUNGANOM

ABSTRAK

            Gembyangan Waranggana Tayub prosesi penting untuk melanjutkan tradisi Nyadran di Desa Sambirejo yang identik dengan Waranggana dan Tayub. Internalisasi makna simbolik nilai etnopedagogi dari prosesi Gembyangan Waranggana Tayub dalam pembelajaran sebagai upaya penanaman dan pewarisan nilai budaya kepada peserta didik. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah mengidentifikasi makna simbolik nilai etnopedagogi dari tradisi Gembyangan Waranggana Tayub dan mendeskripsikan capaian internalisasi nilai etnopedagogi Gembyangan Waranggana Tayub terhadap penguatan sikap religius dan sosial siswa SMPN 3 Tanjunganom kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

            Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai etnopedagogi dapat dimaknai melalui simbol-simbol pada prosesi Gembyangan Waranggana Tayub. Prosesi Gembyangan Waranggana Tayub yakni; Kirab-an Waranggana, pemercikan air suci, meminum air suci, menyobek daun waru, pemasangan Cunduk Pentul, Pengucapan Ikrar, Ubengan mengelilingi sumur Mbah Ageng dengan menari dan menyanyikan 10 gendhing wajib, lalu pentas Langen Tayub. Nilai yang terkandung meliputi nilai religius, nilai sosial, nilai percaya diri, nilai nilai bekerjasama, nilai tanggungjawab, dan nilai gotongroyong. Internalisasi nilai melalui pembelajaran IPS tercapai menguatkan kompetensi sikap religius dan sosial siswa SMPN 3 Tanjunganom. Capaian internalisasi nilai diperoleh dari hasil penilaian lembar observasi dan penilaian Value Clarification Technique (VCT) pada tiga kali pertemuan yang menunjukkan ketuntasan sikap dengan kategori “Sangat Baik” dan “Baik” . Ketercapaian internalisasi ditunjang dengan pengintegrasian kebudayaan lokal dengan kurikulum di sekolah.

ABSTRACT

            Gembyangan Waranggana Tayub is an important procession to continue the Nyadran tradition in Sambirejo Village which is synonymous with Waranggana and Tayub. Internalization of the symbolic meaning of ethnopedagogical values ​​from the Gembyangan Waranggana Tayub procession in learning as an effort to inculcate and pass on cultural values ​​to students. The purpose of this research is to identify the symbolic meaning of the ethnopedagogical values ​​of the Gembyangan Waranggana Tayub tradition and describe the achievement of internalizing the ethnopedagogical values ​​of Gembyangan Waranggana Tayub towards strengthening the religious and social attitudes of students at SMPN 3 Tanjunganom, Nganjuk district. This study uses descriptive qualitative methods with data collection techniques through observation, interviews and documentation.

            The results of the study indicate that the value of ethnopedagogy can be interpreted through the symbols in the Gembyangan Waranggana Tayub procession. The procession of the Gembyangan Waranggana Tayub, namely; Kirab-an Waranggana, sprinkling holy water, drinking holy water, tearing hibiscus leaves, installing Cunduk Pentul, Pronunciation of Pledge, Ubengan around Mbah Ageng's well by dancing and singing 10 obligatory gendhing, then the Langen Tayub performance. The values ​​contained include religious values, social values, self-confidence values, cooperative values, responsibility values, and mutual cooperation values. Internalization of values ​​through social studies learning is achieved to strengthen the competence of religious and social attitudes of students at SMPN 3 Tanjunganom. The achievement of value internalization was obtained from the results of the observation sheet assessment and Value Clarification Technique (VCT) assessment at three meetings which showed complete attitudes in the "Very Good" and "Good" categories. The achievement of internalization is supported by the integration of local culture with the school curriculum.