PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DALAM BUDAYA TANEAN LANJHANG (HALAMAN PANJANG) DI DESA BILAPORAH KECAMATAN SOCAH KABUPATEN BANGKALAN
THE LAND USE FOR TANEAN LANJHANG (LONG YARD) CULTURE IN
BILAPORAH VILLAGE SOCAH SUBDISTRICT BANGKALAN REGENCY
Penggunaan lahan di Desa Bilaporah mengalami perubahan dari kurun waktu 2010 sampai 2014 berupa penambahan luasan dalam penggunaan lahan yaitu pemukiman. Desa Bilaporah mempunyai karakteristik dengan kawasan pemukiman dalam bentuk bangunan budaya tanean lanjhang dan menduduki di tingkat pertama dalam penghasilan jumlah tanaman dan produksi buah salak di Kabupaten Bangkalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) karakteristik pemanfaatan lahan pekarangan 2) manfaat lahan pekarangan dalam budaya tanean lanjhang dalam membantu perekonomian di wilayah Desa Bilaporah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan.
Penelitian survei dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, Lokasi penelitian dilakukan di Desa Bilaporah Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat pemilik rumah dengan sampel 95 orang responden yang memiliki lahan pekarangan. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik pengolahan data melakukan tahap persiapan, sunting, pemberian kode, skoring, tabulasi dan interpretasi data. Teknis analisis data menggunakan analasis deskriptif dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Budaya tanean lanjhang dalam pemanfaatan lahan pekarangan termasuk kategori kuat. Kondisi Ekonomi dalam pemanfaatan lahan pekarangan dengan budaya tanean lanjhang berdasarkan skor yang diperoleh termasuk kategori kuat. 2) Produktivitas masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan dalam budaya tanean lanjhangtermasuk kategori sedang. Semakin banyak masyarakat mengoptimalkan lahan pekarangan dalam budaya tanean lanjhang maka, semakin tinggi perekonomian masyarakat di daerah penelitian ini.
Kata Kunci : pemanfaatan lahan, tanean lanjhang, budaya, ekonomi
Land use in Bilaporah Village underwent changes from the period 2010 to 2014 in the form of an additional area in land use, namely settlements. Bilaporah Village has the characteristics of a residential area in the form of acultural building tanean lanjhang and occupies the first level in the number of plants and fruit production of zalacca in Bangkalan Regency. The purpose of this study was to determine the characteristics of yard land use and to know the benefits of yard land in theculture tanean lanjhang in helping the economy in the Bilaporah Village area, Socah District, Bangkalan Regency.
Survey research using quantitative descriptive, the location of the study was conducted in Bilaporah Village, Socah District, Bangkalan Regency. The population of this research is all people who own houses with a sample of 95 respondents who own yards. Collecting data using observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data processing techniques perform the stages of preparation, editing, coding, scoring, tabulation and data interpretation. The data analysis technique used descriptive analysis and percentage.
The results showed that 1)Culture Tanean lanjhang in the use of yard land was in the strong category. Economic conditions in the use of yard land with theculture tanean lanjhang based on the score obtained are in the strong category. 2) The productivity of the community in utilizing their yards in the culture is in tanean lanjhang the medium category. The more people optimize their yards in the culture tanean lanjhang , the higher the economy of the people in this research area.
Keywords : land use, tanean lanjhang, culture, economy