Variasi kalimat persuasif yang digunakan oleh pendukung Jokowi maupun Prabowo menarik untuk diteliti dengan menggunakan teori retorika persuasif yang bertujuan untuk mendeskripsikan retorika persuasif yang terkandung dalam wacana pendukung Jokowi dan Prabowo.
Penelitian ini merupakan peneltian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini merupakan wacana di twitter dan data penelitian berupa wacana twitter yang mengandung ajakan sebagai pendukung Jokowi dan Prabowo. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentatif dengan mengumpulkan wacana di twitter yang mengandung ajakan dari pendukung Jokowi maupun Prabowo, lalu dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung yang membagi data menjadi beberapa bagian sesuai dengan klasifikasi data lalu menggunakan metode padan dengan teknik hubung banding yakni mencari persamaan dan perbedaan dalam wacana.
Hasil penelitian ini berupa ditemukannya teknik persuasif rasionalisasi, identifikasi, sugesti, kompensasi, dan proyeksi yang terkandung dalam wacana pendukung Jokowi dan Prabowo. Taktik persuasif yang ditemukan dalam wacana pendukung Jokowi dan Prabowo terdapat taktik partisipasi, asosasi, pay off idea, icing device, dan red herring technique. Dalam wacana pendukung Jokowi ditemukan enam daya tarik motif dalam wacananya, diantaranya motif keselamatan, ingin tahu, prestasi, kasih sayang, harga diri, dan kekuasaan. Sedangkan dalam wacana pendukung Prabowo ditemukan daya tarik motif harga diri dan kekuasaan.
The variety of persuasive sentences used by Jokowi's and Prabowo's supporters is interesting to study using the theory of persuasive rhetoric which aims to describe the persuasive rhetoric contained in the discourses of Jokowi and Prabowo's supporters.
This research is a qualitative descriptive study. The data source of this research is a discourse on twitter and research data in the form of a twitter discourse containing solicitation as supporters of Jokowi and Prabowo. The technique of collecting data uses documentative techniques by gathering discourses on twitter containing invitations from Jokowi and Prabowo supporters, then analyzing using the agih method with techniques for direct elements that divide the data into sections according to the classification of data and then use the matching method with the comparative connection technique that is looking for similarities and differences in discourse.
The results of this study were in the form of finding persuasive techniques of rationalization, identification, suggestion, compensation, and projections contained in the discourse of Jokowi and Prabowo's supporters. The persuasive tactics found in the discourse of Jokowi's and Prabowo's supporters include participation, association, pay-off ideas, icing devices, and red herring techniques. In the discourse Jokowi's supporters found six motives of attraction in his discourse, including motives for safety, curiosity, achievement, affection, self-esteem, and power. Whereas in the discourse of Prabowo's supporters found the attraction of motives of self-esteem and power.