ACADEMIC CIVITY CONSTRUCTION TOWARDS IMPLEMENTATION OF CHILD FRIENDLY SCHOOLS AT UNESA 2 LABSCHOOL JUNIOR HIGH SCHOOL
Sekolah merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi peserta didik agar dapat menjalankan seluruh kegiatannya dengan baik. Tetapi kenyataanya saat ini sekolah menjadi tempat yang tidak aman lagi, banyak kejadian-kejadian termasuk tindakan perundungan yang terjadi. SMP Labschool Unesa 2 yang merupakan Sekolah Ramah Anak seharusnya sudah terbebas dari segala bentuk kekerasan didalamnya, tetapi kenyataanya masih ditemui beberapa tindakan perundungan yang terjadi. Oleh karena itu nilai-nilai dalam pembelajaran IPS dapat diintegrasikan untuk mencegah terjadinya tindakan perundungan dengan menanamkan nilai-nilai karakter sosial kedalam jiwa peserta didik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui program yang diterapkan sebagai Sekolah Ramah Anak dalam mengatasi perundungan dan seberapa besar tingkat keberhasilan dari program tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data yang diambil menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan 13 informan dengan melalui teknik purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil pada penelitian ini terdapat 7 program yang diterapkan sebagai Sekolah Ramah Anak dalam mengatasi perundungan diantaranya, 1) melakukan layanan konseling, 2) menggecarkan flyer anti perundungan, 3) seminar anti perundungan, 4) melakukan kerjasama dengan SMCC Unesa, 5) melakukan parenting untuk walimurid, 6) rapot karakter, dan 7) sistem point dalam buku pelanggaran. Tingkat keberhasilan dari penerapan program tersebut masih belum dikatakan sepenuhnya berhasil dengan baik dikarenakan masih terjadi tindakan perundungan di SMP Labschool Unesa 2, tetapi tindakan perundungan yang terjadi sudah cukup menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Konstruksi sosial terhadap implementasi Sekolah Ramah Anak terjadi melalui 3 proses yaitu eksternalisasi, obyektifikasi, dan internalisasi.
Kata Kunci: Sekolah Ramah Anak, Tindakan Perundungan, SMP Labschool Unesa 2.
School is a safe and comfortable place for students to be able to carry out all their activities properly. But in reality, schools are no longer safe places, many incidents including acts of bullying occur. Unesa 2 Labschool Junior High School, which is a Child-Friendly School, should have been free from all forms of violence in it, but in reality there are still several acts of bullying that occur. Therefore, the values in social studies learning can be integrated to prevent bullying by instilling social character values into the students' souls. This study aims to find out the program implemented as a Child-Friendly School in overcoming bullying and how successful the program is.
The research method used is a qualitative method with a case study approach. The data was taken using observation methods and in-depth interviews. This study involved 13 informants through purposive sampling techniques. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and data verification. The results of this study are 7 programs implemented as Child-Friendly Schools in overcoming bullying, including, 1) conducting counseling services, 2) vibrating anti-bullying flyers, 3) anti-bullying seminars, 4) collaborating with SMCC Unesa, 5) conducting parenting for guardians, 6) character report cards, and 7) point systems in violation books. The success rate of the implementation of the program is still not said to be fully successful because there are still acts of bullying at SMP Labschool Unesa 2, but the acts of bullying that occur have decreased quite a bit compared to previous years. Social construction of the implementation of Child Friendly Schools occurs through 3 processes, namely externalization, objectification and internalization.
Keywords: Child Friendly Schools, Bullying Actions, Unesa 2 Labschool Junior High School