Abstrak
Penyandang Disabilitas diberi Regulasi khusus terkait SIM D untuk berkendara dan berlalu lintas. namun dalam praktiknya masih ditemui hambatan dan kendala dalam proses perolehan SIM D, sehingga sebagian dari mereka masih belum memiliki SIM D sebagai lisensi untuk berkendara. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Implementasi Perolehan SIM D bagi Penyandang Disabilitas di wilayah Surabaya, dan 2) Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada dan upaya-upaya yang telah dilakukan dalam proses Perolehan SIM D bagi penyandang Disabilitas di Surabaya. Jenis penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian yuridis empiris karena meneliti perilaku Penyandang Disabilitas dalam memeperoleh SIM D dan hambatan dalam prosesnya. Lokasi penelitian berada di Satpas Colombo Surabaya. Pengumpulan Data menggunakan Teknik wawancara dengan informan terkait dengan penelitian yang diteliti. Selanjutnya hasil data di analisis secara kualitatif untuk memberikan pemaparan atas hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: 1) Proses pembuatan SIM D bagi penyandang Disabilitas di Surabaya relatif sama dengan proses pembuatan SIM umum. 2) hambatan yang ditemui dalam perolehan SIM D di wilayah Surabaya adalah: a) minimnya pengetahuan mengenai tata tertib berlalu lintas dari pihak Disabilitas, dan b) kendaraan dari pihak Disabilitas dianggap belum memenuhi spesifikasi yang ditentukan pihak satpas Colombo.
Kata kunci: implementasi, disabilitas, Perolehan SIM D
Abstract
People with disabilities are given special regulations regarding SIM D to drive and traffic. but in practice there are still obstacles and obstacles in the process of obtaining SIM D, so that some of them still do not have SIM D as a license to drive. The objectives to be achieved in this study are: 1) To find out the Implementation of D SIM Acquisition for Persons with Disabilities in the Surabaya area and 2) To find out the existing obstacles and the efforts that have been made in the process of obtaining D SIM for persons with disabilities in Surabaya. This type of research can be classified as empirical juridical research because it examines the behavior of persons with disabilities in obtaining SIM D and obstacles in the process. The research location is at Colombo Satpas Surabaya. Data collection uses technique interviews with informants related to the research under study. Furthermore, the results of the data are analyzed qualitatively to provide exposure to the results of the study. Based on the results of these studies it can be concluded that: 1) The process of making D SIM for persons with Disabilities in Surabaya is relatively the same as the process of making a general SIM. 2) The obstacles encountered in obtaining SIM D in Surabaya area are: a) lack of knowledge about traffic rules from disability parties; b) vehicles from persons with disabilities are deemed not to have met the specified specifications of the Colombo Satpas.
Keywords: implementation, disability, acquisition of SIM D