MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SDN JAMBANGAN I/413 DAN MIS AL-HIDAYAH KEBRAON SURABAYA SESUAI DENGAN SARANA PRASARANA YANG DIMILIKI SEKOLAH

LEARNING MANAGEMENT AT SDN JMBANGAN I/413 AND MIS AL-HIDAYAH KEBRAON SURABAYA ACCORDING TO THE INFRASTRUCTURE FACILITIES OF THE SCHOOL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pembelajaran sesuai dengan sarana prasarana yang dimiliki sekolah. Kurangnya sarana prasarana sekolah akan menyebabkan proses pembelajaran terhambat. Salah satu dampak yang terjadi jika sarana prasarana sekolah kurang memadai yakni banyak sekolah melakukan proses pembelajaran dengan 2 (dua) sesi yaitu sesi pagi dan siang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni observasi, wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis model interaktif seperti kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pembelajaran sesuai dengan sarana prasarana yang dimiliki sekolah pada 1) Perencanaan pembelajaran sesuai dengan sarana dan prasarana SDN Jambangan I/413 Surabaya mengiplementasikan kurikulum-13 dan kurikulum merdeka belajar serta pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dilakukan sebelum proses pembelajaran berlangsung, sedangkan MIS Al-Hidayah Kebraon mengiplementasikan kurikulum-13 dan pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dilakukan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG); 2) Pengorganisasian pembelajaran sesuai dengan sarana dan prasarana SDN Jambangan I/413 Surabaya sangat optimal dengan adanya Liquid Crystal Display (LCD) dan jaringan internet disetiap kelasnya, sedangkan MIS Al-Hidayah Kebraon cukup optimal yang dimana setiap kelas memiliki ruangan meskipun dilakukan secara bergantian dan memiliki 1 (satu) Liquid Crystal Display (LCD); 3) Pelaksananan pembelajaran sesuai dengan sarana prasarana pada SDN Jambangan I/413 dan MIS Kebraon Surabaya berjalan dengan efektif meskipun proses pembelajaran dilaksanakan dengan 2 (dua) sesi yakni pagi dan siang karena sarana dan prasarana sekolah yang terbatas; 4) Pengawasan pembelajaran sesuai dengan sarana prasarana pada SDN Jambangan I/413 dan MIS Al-Hidayah Kebraon Surabaya menggunakan evaluasi formatif dan sumatif; 5) Permasalahan manajemen pembelajaran sesuai dengan sarana prasarana beserta solusi pada SDN Jambangan I/413 Surabaya yakni sarana prasarana yang terbatas terkait ruangan kelas maka untuk solusinya melakukan proses pembelajaran dengan 2 (dua) sesi yakni pagi dan siang, sedangkan MIS Al-Hidayah Kebraon Surabaya juga terkait sarana prasarana dan media pembelajaran yang terbatas maka solusi tersebut melakukan proses pembelajaran dengan 2 (dua) sesi yakni pagi dan siang serta pengadaan sarana prasarana sedangkan untuk anggaran sarana prasarana mengajukan kepada pihak yayasan maupun dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).

Kata kunci : Manajemen Pembelajaran, Sekolah dasar, Sarana dan Prasarana

This study aims to determine learning management in accordance with the infrastructure owned by the school. Lack of school infrastructure will cause the learning process to be hampered. One of the impacts that occur if school infrastructure is inadequate is that many schools carry out the learning process with 2 (two) sessions, namely morning and afternoon sessions. This study uses a descriptive qualitative research method. The methods used to collect data are observation, interviews, and documentation. The data analysis process in this study uses interactive model analysis such as data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of the study show that learning management is in accordance with the infrastructure owned by the school in 1) Learning planning is in accordance with the facilities and infrastructure of SDN Jambangan I/413 Surabaya implementing curriculum-13 and the independent learning curriculum and making RPP (Learning Implementation Plans) carried out before the learning process takes place, while MIS Al-Hidayah Kebraon implements curriculum-13 and the preparation of RPP (Learning Implementation Plans) is carried out by the Teacher Working Group (KKG); 2) Organizing learning according to the facilities and infrastructure of SDN Jambangan I/413 Surabaya is very optimal with the Liquid Crystal Display (LCD) and internet network in each class, while MIS Al-Hidayah Kebraon is quite optimal where each class has a room even though it is carried out alternately and has 1 (one) Liquid Crystal Display (LCD); 3) Implementation of learning in accordance with the infrastructure at SDN Jambangan I/413 and MIS Kebraon Surabaya runs effectively even though the learning process is carried out in 2 (two) sessions namely morning and afternoon due to limited school facilities and infrastructure; 4) Supervision of learning according to the infrastructure at SDN Jambangan I/413 and MIS Al-Hidayah Kebraon Surabaya using formative and summative evaluations; 5) The problem of learning management in accordance with infrastructure and solutions at SDN Jambangan I/413 Surabaya, namely limited infrastructure and learning media, so the solution is to carry out the learning process with 2 (two) sessions namely morning and afternoon, while MIS Al-Hidayah Kebraon Surabaya is also related to limited infrastructure and learning media, so the solution is to carry out the learning process with 2 (two) sessions namely morning and afternoon and procurement of infrastructure facilities while for the infrastructure budget submit to the foundation and BOS funds (School Operational Assistance).

Keywords: Learning Management, Elementary Schools, Facilities and Infrastructure