Tindak Tutur Imperatif Dalam Serial Anime One Piece Episode 390-405 Karya Eiichiro Oda
Imperative Speech Acts in One Piece Anime Series Episode 390-405 by Eiichiro Oda
Bahasa manusia bukanlah bahasa yang statis, melainkan bahasa yang terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Hal itulah yang mendorong suatu bahasa untuk bertahan dan berkembang, baik secara struktural maupun eksternal. Selain membahas garis besar tindak tutur imperatif, penelitian ini juga akan membahas sedikit tentang pragmatik, dan tindak tutur dalam serial anime One Piece episode 390-405 karya Eiichiro Oda Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis-jenis tuturan imperatif, serta makna tindak tutur imperatif perintah dan permintaan, sekaligus membahas fungsi-fungsi yang terdapat dalam tindak tutur imperatif dalam anime One Piece episode 390-405 karya Eichiro Oda. Untuk menjawab tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan teori tindak tutur imperatif oleh dedi sutedi (2008), dan bentuk tindak tutur imperatif yang mengandung makna perintah dan permintaan berdasarkan teori george yule (2006), serta fungsi tindak tutur imperatif menggunakan teori dedi sutedi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif menurut Sudaryanto. Sumber data penelitian yang digunakan adalah anime One piece karya Eiichiro Oda episode 390-405. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data teknik catat. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut, terdapat empat jenis tindak tutur imperatif, yaitu 18 data ungkapan perintah, 10 ungkapan permintaan, 3 ungkapan larangan, dan 5 ungkapan ajakan. Ungkapan perintah memiliki penanda lingual yaitu ~nasai, ~te, ~e/ro, dan ~tekure, dan ~(na). Ungkapan permintaan memiliki penanda lingual ~tekudasai, ~te~moyoroshi desuka, dan ~(tanomu)／～(onegai (suru)). Frasa larangan memiliki penanda lingual ~na, dan frasa ajakan memiliki penanda lingual ~masho.
Human language is not a static language, but a language that is continues to develop to meet the needs of its users. That is what encourage a language to survive and develop, both structurally and externally. In addition to discussing the outline of imperative speech acts, this research will also discuss a little about pragmatics, and speech acts in the anime series one piece episode 390-405 by Eiichiro Oda.The research aims to explain the types of imperative speech, as well as the meaning of imperative speech acts of command and request, while also discussing the functions contained in imperative speech acts in anime One Piece episode 390-405 by Eichiro Oda. To answer the purpose of this study, the researcher uses the theory of imperative speech acts by dedi sutedi (2008),and the form of imperative speech acts that containthe meaning of orders and requests based on the theory of george yule (2006), and the function of imperative speech acts using the theory of dedi sutedi. Method The research method used is descriptive qualitative method according to Sudaryanto. The source of research data used is One piece anime by Eiichiro Oda episode 390-405. In this study using data collection techniques note technique. The results of this study are as follows, there are four types of imperative speech acts, namely 18 data of commandexpressions, 10 expressions of requests, 3 expressions of prohibitions, and 5 expressions of invitations. The command expression has lingual markers namely ~nasai, ~te, ~e/ro, and ~tekure, and
~(na). Request phrases havethe lingual markers ~tekudasai, ~te~moyoroshi desuka, and～ (tanomu)／～(onegai (suru)). Prohibition phrases have the lingual marker ~na, and invitation phrases have the lingual marker ~masho.