Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Tahfidz di SMP Khairunnas Madiun dan SMP Khairunnas Malang
Curriculum Management and Tahfidz Learning at Khairunnas Madiun Middle School and Khairunnas Malang Middle School
Penelitian ini dilaksanakan berlatar belakang tingginya minat orangtua memasukkan putra putrinya ke pesantren tahfidz al qur’an dan tingginya minat siswa yang ingin memiliki cita-cita menjadi hafidz qur’an karena kemuliaan yang Allah berikan bagi para penjaga al qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan perencanaan kurikulum dan pembelajaran tahfidz. (2) Mendeskripsikan pengorganisasasian kurikulum dan pembelajaran tahfidz. (3) Mendeskripsikan pelaksanaan manajemen kurikulum dan pembelajaran tahfidz.(4) Mendeskripsikan evaluasi kurikulum dan pembelajaran tahfidz. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi data dan sumber. Analisis data menggunakan metode interaktif dan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa: (1) Perencanaan kurikulum di kedua sekolah ini terdapat perbedaan. Di SMP Khairunnas Malang perencanaan kurikulum dilakukan melalui asesment yang matang, melalui rapat di awal tahun ajaran, dan disosialisasikan kepada para guru dan wali murid. Sedangkan di SMP Khairunnas Madiun perencanaan kurikulum lebih sempurna dan tersusun secara rapi dan sistematis, begitu pula dalam pengarsipan atau administrasinya lebih sempurna karena dievaluasi secara berkala. Dalam segi perencanaan pembelajaran tahfidz, baik di SMP Khairunnas Malang maupun di SMP Khairunnas Madiun adalah sama, disusun oleh masing-masing guru. (2) Pengorganisasian memiliki perbedaan dimana guru tahfidz ditunjuk langsung oleh Kepala Sekolah, jika di Madiun ditunjuk oleh waka kurikulum tahfidz, persamaanya adalah bahwa semua akan dikoordinasikan dalam rapat awal tahun ajaran. Untuk pengorganisasian pembelajaran tahfidz sama, dalam pengelompokan halaqah kelas tahfidz bersifat acak/random dari siswa kelas VII,VIII dan IX yang diklasifikan dari kemampuan, hal ini akan berpengaruh pada penentuan target setoran hafalan harian, dari 5 baris sampai 8 baris atau 15 baris. (3) Pelaksanaan kurikulum tahfidz di SMP Khairunnas Malang adalah dengan dibuat tahapan awal berupa pembuatan perencanaan yang dilaksanakan untuk 1 semester, sedangkan di Madiun untuk 1 tahun. Untuk pelaksanaan pembelajaran tahfidz pada kedua sekolah dilaksanakan oleh guru tahfidz yang berpedoman pada rencana pembelajaran yang telah disusun pada setiap pekan yang terdiri atas pendahuluan berupa doa dan motivasi, dilanjut dengan setoran hafalan kemudian doa penutup. Adapun pembelajaran tahfidz dilaksanakan dua kali, yaitu pagi dan malam. (4) Evaluasi kurikulum tahfidz di kedua sekolah adalah sama yang terdiri dari dua hal yaitu evaluasi input berupa seleksi penerimaan siswa baru melalui beragam tes, dan evaluasi implementasi kurikulum seperti evaluasi dari perencanaan dan evaluasi setelah dilaksanakan dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas.
Kata Kunci: Kurikulum, Manajemen, Tahfidz, dan Pembelajaran
This research was carried out against the background of the high interest of parents in enrolling their sons and daughters in the Tahfidz Al Qur'an Islamic boarding school and the high interest of students who aspire to become hafidz of the Qur'an because of the glory that Allah has given to the guardians of the Qur'an. This research aims to: (1) Describe curriculum planning and tahfidz learning. (2) Describe the organization of the curriculum and tahfidz learning. (3) Describe the implementation of curriculum management and tahfidz learning. (4) Describe curriculum evaluation and tahfidz learning. The research method used was a descriptive qualitative approach. Data collection techniques use interview, observation and documentation methods. Data validity using data and source triangulation. Data analysis uses interactive methods and consists of data reduction, data presentation and drawing conclusions.
The results of this research state that: (1) There are differences in curriculum planning in these two schools. At Khairunnas Middle School, Malang, curriculum planning is carried out through thorough assessments, through meetings at the beginning of the school year, and socialized to teachers and parents. Meanwhile, at Khairunnas Madiun Middle School, curriculum planning is more perfect and arranged neatly and systematically, as well as archiving or administration, it is more perfect because it is evaluated regularly. In terms of tahfidz learning planning, both at Khairunnas Middle School Malang and at Khairunnas Middle School Madiun are the same, prepared by each teacher. (2) The organization has differences in that the tahfidz teacher is appointed directly by the Principal, if in Madiun it is appointed by the head of the tahfidz curriculum, the similarity is that everything will be coordinated at a meeting at the beginning of the school year. To organize the same tahfidz learning, in the halaqah grouping of the tahfidz class it is random/random from class VII, VIII and IX students who are classified based on ability, this will influence the determination of daily memorization deposit targets, from 5 lines to 8 lines or 15 lines. (3) The implementation of the tahfidz curriculum at Khairunnas Middle School in Malang is carried out at an initial stage in the form of planning which is carried out for 1 semester, whereas in Madiun it is for 1 year. The implementation of tahfidz learning at both schools is carried out by tahfidz teachers who are guided by the learning plan that has been prepared each week which consists of an introduction in the form of prayer and motivation, followed by memorization and then a closing prayer. The tahfidz learning is carried out twice, namely morning and evening. (4) Evaluation of the tahfidz curriculum in both schools is the same, consisting of two things, namely input evaluation in the form of selecting new student admissions through various tests, and evaluation of curriculum implementation such as evaluation of planning and evaluation after implementation in order to improve and improve quality.
Keywords: Curriculum, Management, Tahfidz, and Learning