Proses Berpikir Kritis Siswa SMK Dengan Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin.

Process Thinking Critically Students of SMK With Intelligence Interpersonal and intrapersonal In Solving Problems of Mathematics Judging from the difference type Gender .

ABSTRAK

Anton Sujarwo, 2020. Proses Berpikir Kritis Siswa SMK Dengan Kecerdasan Interpersonal dan Intrapersonal Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin. Disertasi, Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Promotor: Prof. I Ketut Budayasa, Ph.D., Kopromotor: Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.

Kata-kata Kunci: Berpikir kritis, pemecahan masalah, kecerdasan interpersonal dan intrapersonal, perbedaan jenis kelamin.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses berpikir kritis siswa SMK dengan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dalam memecahkan masalah matematika ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Subjek penelitian ini meliputi siswa laki-laki dengan kecerdasan interpersonal, siswa laki-laki dengan kecerdasan interpersonal, siswa perempuan dengan kecerdasan interpersonal, dan siswa perempuan dengan kecerdasan intrapersonal dengan kemampuan matematika yang hamper sama. Jenis penelitian ini dikategorikan penelitian eksploratif dengan pendekatan kualitatif. 

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian tes pemecahan masalah (TPM) dan wawancara mendalam yang dilakukan sebanyak dua kali.  Tes pemecahan masalah dan wawancara mendalam kedua, bertujuan untuk triangulasi.  Setelah mendapatkan data yang valid, maka dilakukan analisis data.  Proses analisis data yang dilakukan meliputi beberapa tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut.  Siswa laki-laki dengan kecerdasan interpersonal yang selanjutnya disebut SLR dalam memecahkan masalah matematika pada tahap memahami masalah, mula-mula melakukan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan juga regulasi diri.  Pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah, mula-mula melakukan analisis dan dapat menjelaskan alasannya yang logis kenapa menggunakan rencana pemecahan masalah seperti yang telah dipaparkan.  Selain itu, SLR melakukan evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, SLR melakukan inferensi, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Pada tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan, SLR melakukan inferensi, evaluasi dan regulasi diri berupa kegiatan mengecek kembali langkah-langkah yang telah dilakukannya dari awal sampai akhir dengan cara mengecek kembali yang diketahui, ditanyakan, namun tidak melakukan perhitungan kembali, cukup dengan memabaca informasi yang ada disoal kemudian mencocokkan hasil perhitungannya dengan cukup melihat hasil perhitungan yang telah dilakukan.

Selanjutnya, siswa perempuan dengan kecerdasan interpersonal yang selanjutnya disebut SPR dalam memecahkan masalah matematika pada tahap memamhami masalah, SPR melakukan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan juga regulasi diri.  Pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah, SPR melakukan analisis dan dapat menjelaskan alasannya yang logis kenapa menggunakan rencana pemecahan masalah seperti yang telah dipaparkan.  Selain itu, SPR melakukan evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, SPR melakukan inferensi, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Pada tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan, SPR melakukan inferensi, evaluasi dan regulasi diri berupa kegiatan mengecek kembali langkah-langkah yang telah dilakukannya dari awal sampai akhir dengan cara melihat kembali soal dan melihat kembali apa yang diketahui dan dinyatakan, serta melakukan perhitungan ulang secara detail satu persatu untuk mendapatkan data yang valid.

Siswa laki-laki dengan kecerdasan intrapersonal yang selanjutnya disebut SLA dalam memecahkan masalah matematika pada tahap memahami masalah, Subjek melakukan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan juga regulasi diri.  Pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah, SLA melakukan analisis dan dapat menjelaskan alasannya yang logis kenapa menggunakan rencana pemecahan masalah seperti yang telah dipaparkan.  Selain itu, SLA melakukan evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri dengan cara berbeda.  Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, SLA melakukan inferensi, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Meskipun subjek laki-laki telah meneliti satu persatu langkah perhitungannya, namun subjek laki-laki tidak teliti dalam menghitung sehingga terdapat kesalahan.   Pada tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan, SLA melakukan inferensi, evaluasi dan regulasi diri berupa kegiatan mengecek kembali langkah-langkah yang telah dilakukannya dari awal sampai akhir dengan cara yang berbeda, karena adanya perbedaan tafsir dalam memaknai soal maka hasil perhitungannya terjadi kesalahan, namun demikian jawaban yang diberikan masih memenuhi batasan yang diberikan pada masalah yang dihadapi.

Selanjutnya, siswa perempuan dengan kecerdasan intrapersonal yang selanjutnya disebut SPA dalam memecahkan masalah matematika pada tahap memahami masalah, Subjek melakukan interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan juga regulasi diri.  Pada tahap menyusun rencana pemecahan masalah, SPA melakukan analisis dan dapat menjelaskan alasannya yang logis kenapa menggunakan rencana pemecahan masalah seperti yang telah dipaparkan.  Selain itu, SPA melakukan evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Pada tahap melaksanakan rencana pemecahan masalah, SPA melakukan inferensi, evaluasi, eksplanasi dan regulasi diri.  Pada tahap memeriksa kembali hasil pekerjaan, SPA melakukan inferensi, evaluasi dan regulasi diri berupa kegiatan mengecek kembali langkah-langkah yang telah dilakukannya dengan cara mengecek beberapa hal terutama terkait dengan biaya yang dibutuhkan dengan uang yang tersedia,  dengan melihat kembali jawaban yang dimilikinya secara keseluruhan akhirnya siswa mendapatkan penyelesaian yang benar.

ABSTRACT

Anton Sujarwo , 2020. Process Thinking Critically Students of SMK With Intelligence Interpersonal and intrapersonal In Solving Problems of Mathematics Judging from the difference type Gender . Dissertation , Surabaya State University Postgraduate Mathematics Education Study Program . Promoter : Prof. I Ketut Budayasa , Ph.D., Kopromotor : Prof. Dr. Tatag Yuli Eko Siswono , M.Pd .

Key words : Critical thinking, problem solving, interpersonal and intrapersonal intelligence, gender differences.

This study aims to describe the critical thinking process of vocational school students with interpersonal and intrapersonal intelligence in solving math problems in terms of gender differences. Subject research this includes students of men who tend masculine with intelligence interpersonal, students men who tend masculine with , students of women who tend to be feminine with intelligence interpersonal, and students of women who tend to be feminine with intelligence intrapersonal with the ability mathematics is nearly the same . This type of research is categorized as exploratory research with a qualitative approach.

The data was collected by giving problem solving tests (TPM) and in-depth interviews which were conducted twice. The second problem solving test and in-depth interview aimed at triangulation. After obtaining valid data, data analysis was carried out.  The process of analysis of data that do include several stages , namely : reduction of data, presentation of data, and the withdrawal of conclusion .

The results of this study can be described as follows .  Male students with interpersonal intelligence, hereinafter referred to as SLR, in solving mathematical problems at the stage of understanding the problem, at first doing interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation and also self-regulation.  At the stage of preparing a problem-solving plan, SLR performs an analysis and can explain the logical reasons why it uses a problem-solving plan as described. In addition, SLR conducts evaluation, explanation and self-regulation. At the stage of implementing the problem-solving plan, SLR conducts inference, evaluation, explanation and self-regulation. At the stage of re-examining the work results, SLR conducts inference, evaluation and self-regulation in the form of rechecking the steps it has taken from beginning to end by double checking what is known, asked, but does not recalculate, it is enough to read the existing information. questioned then match the calculation results by simply looking at the results of calculations that have been done.

Furthermore, female students with interpersonal intelligence, hereinafter referred to as SPR, in solving math problems at the stage of understanding the problem, SPR performs interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation and also self-regulation.  At the stage of preparing a problem-solving plan, SPR performs an analysis and can explain the logical reasons why using the problem-solving plan as described. In addition, SPR conducts evaluation, explanation and self-regulation. At the stage of implementing the problem-solving plan, SPR conducts inference, evaluation, explanation and self-regulation. At the stage of re-examining the results of the work, SPR conducts inference, evaluation and self-regulation in the form of rechecking the steps it has taken from beginning to end by looking back at the questions and looking back at what is known and stated, and recalculating in detail one one by one to get valid data.

Male students with intrapersonal intelligence, hereinafter referred to as SLA, in solving mathematics problems at the stage of understanding the problem, the subject performs interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation and also self-regulation.  At the stage of compiling a problem-solving plan, the SLA performs an analysis and can explain the logical reasons why using the problem-solving plan as described. In addition, SLA performs evaluation, explanation and self-regulation in different ways. At the stage of implementing the problem-solving plan, SLA conducts inference, evaluation, explanation and self- regulation . Although the male subjects had examined the calculation steps one by one, the male subjects were not careful in calculating so that there were errors. At the stage of re-examining the results of the work, SLA carries out inference, evaluation and self-regulation in the form of checking the steps it has taken from beginning to end in different ways, because there are differences in interpretation in interpreting the questions, the results of the calculations are wrong, however the answers given still meets the limits given to the problem at hand.

Furthermore, female students with intrapersonal intelligence, hereinafter referred to as SPA, in solving mathematical problems at the stage of understanding the problem, the subject performs interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation and also self-regulation.  At the stage of compiling a problem-solving plan, SPA performs analysis and can explain the logical reasons why using the problem-solving plan as described. In addition, SPA conducts evaluation, explanation and self-regulation. At the stage of implementing the problem-solving plan, SPA conducts inference, evaluation, explanation and self-regulation. At this stage re-examine the results of the work, the SPA did inference, evaluation and self-regulation in the form of activities to check the steps that have been done by checking a few things , especially related to the cost that it takes the money that is available , with a look back the answer that he has as a whole finally the student gets the correct solution .