ANALISA KELAYAKAN FASILITAS DAN SISTEM PENGELOLAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) BENOWO SURABAYA
ANALYZING THE ELIGIBILITY OF THE FACILITY AND MANAGEMENT SYSTEM OF LANDFILL IN BENOWO SURABAYA
Sampah merupakan suatu permasalahan utama yang dihadapi masyarakat sehari-hari terutama di kota-kota besar. Seiring berjalannya waktu produksi sampah akan selalu bertambah. Kota Surabaya merupakan pusat pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang memiliki luas sekitar ±326,81 km2 dengan 31 kecamatan, 160 desa, dan jumlah penduduk berkisar ±2.908.309 jiwa. Seiring berkembangnya zaman, aktivitas dan pertumbuhan penduduk akan semakin meningkat sehingga mempengaruhi volume produksi sampah. Sampah akan terus diproduksi setiap harinya, volume produksi sampah akan terus mengalami peningkatan sehingga dapat menyebabkan sampah di TPA semakin menggunung. Tahun 2012-2013 volume sampah yang diproduksi Kota Surabaya mencapai 1.100 ton, dan memasuki tahun 2014 mencapai 1.400 ton, hal ini tidak menutup kemungikan pada tahun-tahun berikutnya mengalami peningkatan produksi sampah. Tumpukan sampah yang menggunung dapat menyebabkan ketidaknyamanan, merusak keindahan, gangguan kesehatan, mencemari lingkungan dan mengganggu aktivitas warga di sekitarnya. TPA Benowo merupakan tempat pembuangan akhir sampah yang ada di Kota Surabaya. Luas lahan yang dimiliki TPA Benowo yaitu sebesar ±38,7 Ha dan luas lahan yang terpakai sebesar ±24 Ha. Proses pengelolaan sampah akan berjalan baik apabila penyediaan sarana pengangkut selaras dengan volume sampah yang diproduksi. Kota Surabaya melakukan sama dengan PT. Sumber Organik untuk mengubah sampah menjadi energi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Dengan inovasi ini Kota Surabaya mampu mengurangi sampah sebesar ±2800 m3 per harinya.
Kata Kunci : Sampah, Tempat Pembuangan Akhir, Sanitary Landfill, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah.
Waste is the main problem that is faced by society daily, especially in big cities. Waste production will always increase time after time. Surabaya City is the East Java Government Center which has an area of around 326.81 km2 with 31 districts, 160 villages, and a total of residents of around 2,908,309 people. Along with the times, activities and population growth will increase. Therefore, it affects the volume of waste production. Waste will always be produced every day and the waste production volume will continue to increase. Thus, it makes the waste in the landfill sites increasingly mount. In 2012 until 2013, the waste volume in Surabaya reached 1,100 tons and it increased into 1,400 tons in 2014. There is possibility it will bw increasing in every year which will lead into waste accumulation. Mounted piles of waste can lead to discomfort, make an eyesore, health problems, pollute the environment and disturb the residents’ activities around it. Benowo landfill is a landfill site in Surabaya City. The Land area of TPA Benowo Landfills is ±38.7 Ha and the area of land used is ±24 Ha. The waste management process will run well if the provision of transportation facilities is in line with the volume of waste produced. The city of Surabaya in cooperation with PT. Organic Source to convert waste into alternative energy Waste Power Plant (PLTSa). With this innovation, the City of Surabaya is able to reduce waste by ±2800 m3 per day.
Keywords: Waste, Landfill, Sanitary Landfill, Waste Power Plant.