Uji Produksi IAA pada Galur Isolat Bakteri Produsen IAA Rhizosfer Jagung (Zea mays) Melalui Induksi Mutasi 

Test of IAA Production on Bacteria Strain Isolated from Corn (Zea mays) Rhizosphere Through Mutation Induction

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai lama waktu penyinaran UV pada produksi IAA oleh bakteri rhizosfer tanaman jagung. Bakteri rhizosfer diperoleh dengan cara isolasi tanah di sekitar tanaman jagung berusia 6 minggu. Setelah itu, dilakukan karakterisasi sesuai dengan ciri morfologi yang berbeda tiap cawan, kemudian dilakukan peremajaan untuk didapatkan isolat murni. Uji potensi bakteri penghasil IAA dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada media NB diagitasi dengan shaker selama 24 jam ditambahkan reagen Salkowsky, lalu disentrifugasi selama 10 menit. Nilai absorbansi terendah pada isolat diberi perlakuan mutasi sinar UV dan dilakukan kembali uji produksi IAA. Karakterisasi bakteri menghasilkan 5 isolat bakteri yang memiliki ciri berbeda satu sama lain. Nilai absorbansi isolat galur induk yang menghasilkan IAA terendah diperoleh pada kode isolat I5(2) dengan rata-rata 1,64 ppm. Isolat tersebut dilakukan penyinaran UV selama 10, 20, dan 30 menit. Penyinaran UV selama 10 menit (0,12 ppm) tidak berbeda nyata dengan penyinaran selama 20 menit (0,76 ppm). Penyinaran selama 30 menit (5,22 ppm) dapat menghasilkan konsentrasi IAA tertinggi. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa mutasi bakteri pada rhizosfer jagung dengan penyinaran 30 menit merupakan perlakuan paling tepat untuk mendapatkan konsentrasi IAA tertinggi. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh berbagai lama waktu penyinaran UV sebagai mutagen pada produksi IAA oleh isolat bakteri rhizosfer jagung.

This study aims to understand the influence of various lengths of UV irradiated time of the production of IAA by bacterial rhizosfer of a corn plant. Bacteria rhizosferobtained by means of the ground around the isolation of a corn plant under the age of 6 weeks. After that, done in accordance with a characterization of morphology that differs in each cup, it can then be revitalized by to or pure isolates. Tests of the potential of IAA producing bacteria are carried out by growing bacteria on NB medium with shaker agitation for 24 hours, adding salkowsky reagents, and disentrifuging for 10 minutes. The absorbansce isolates with the lowest values received treatment mutation by the uv and were reopened for the iaa production test. bacterial characterization, producing five isolates of bacteria that are different from one another. The absorbansce stranis isolated carrier yielded the lowest iaa on code isolates I5(2), with a mean of 1,64 ppm. Isolates were carried out under the illumination of UV for 10, 20, and 30 minutes. Irradiating for 10 minutes (0,12 ppm) is the same as irradiating for 20 minutes (0,76 ppm). The highest concentration can be obtained by irradiating for 30 minutes (5,22 ppm). Based on these findings, the treatment is most likely to produce iaa after 30 minutes of irradiation by mutating bacteria in the rhizosfer corn. However, statistical tests show the influence of various old time irradiating UV mutagens on the production of IAA by bacteria isolating corn rhizosfer.