KONSEP DIRI DAN SELF ACCEPTANCE PADA PEREMPUAN (Studi Fenomenologi Pada Kampanye #ImPerfectBeauty by Elsheskin)

SELF-CONCEPT AND SELF ACCEPTANCE IN WOMEN (Phenomenological Study on the #ImPerfectBeauty Campaign by Elsheskin)

Adanya perkembangan teknologi membuat banyak orang menggunakan media sosial seperti contohnya instagram. Media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan kampanye #ImPerfectBeauty dimana kampanye ini menyalurkan pemikiranpemikiran perempuan mengenai kecantikan. Maraknya beauty standard yang memberikan pandangan bahwa perempuan cantik ialah orang yang putih, tinggi dan langsing akhirnya membuat beberapa orang yang tidak sesuai dengan standard itu merasa tidak percaya diri. Melalui kampanye #ImPerfectBeauty perempuan-perempuan ini dapat menyalurkan pemikiran bahwa setiap perempuan memiliki keunikannya masing-masing. Pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri yang dimiliki pada perempuan yang mengikuti kampanye #ImPerfectBeauty. Metode penelitian yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dengan paradigma interpretative. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan informan dan observasi tak langsung. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa perempuan yang mengikuti kampanye #ImPerfectBeauty memiliki konsep diri yang positif yang dipengaruhi oleh significant other dan referemce group serta memiliki rasa penerimaan diri akan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya dengan adanya ingin meningkatkan skill yang dimilikinya. Kata Kunci : konsep diri, self acceptance, kampanye #ImPerfectBeauty  

The existence of technological developments makes many people use social media such as Instagram for example. Social media can be used to channel the #ImPerfectBeauty campaign where this campaign channels women's thoughts about beauty. The rise of beauty standards which gives the view that a beautiful woman is a person who is white, tall and slender has finally made some people who do not conform to these standards feel insecure. Through the #ImPerfectBeauty campaign, these women can convey the idea that every woman has her own uniqueness. This study aims to find out how self-concept is owned by women who participate in the #ImPerfectBeauty campaign. The research method used is descriptive qualitative with an interpretative paradigm. Data was collected through interviews with informants and indirect observation. The data analysis technique used in this study was data reduction, data presentation and conclusion. From the results of data analysis it can be seen that women who participate in the #ImPerfectBeauty campaign have a positive self-concept that is influenced by significant others and referemce groups and have a sense of self-acceptance of their strengths and weaknesses by wanting to improve their skills. Keywords: self-concept, self-acceptance, #ImPerfectBeauty campaign