EKSPLORASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PADA TRADISI SEDEKAH BUMI SURABAYA SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI ETNOMATEMATIKA

EXPLORATION OF ELEMENTARY SCHOOL MATHEMATICS LEARNING IN THE EARTH ALMS TRADITION OF SURABAYA AS A FORM OF ETHNOMATHEMATICS IMPLEMENTATION

Dampak pandemi COVID – 19 menjadikan penurunan prestasi di Indonesia karena pemadatan jam belajar dan juga memberhentikan kegiatan sedekah bumi selama 2 tahun di berbagai daerah yang mengakibatkan melunturnya generasi dalam berbudaya dan ketergantungan dengan Gadget. Kurikulum 2013 mengupayakan keterkaitan budaya dalam pembelajaran di sekolah supaya Peserta Didik menjadi generasi yang memiliki karakter Pancasila dan menjaga serta melestarikan budaya sebagai pondasi karakter bangsa. Suatu kajian pengetahuan berbasis budaya merupakan Etnomatematika. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan eksplorasi konsep Matematika pada tradisi sedekah bumi di Surabaya terhadap pembelajaran Matematika Sekolah Dasar dan (2) mendeskripsikan pandangan Pendidik / Guru Sekolah Dasar di Surabaya terkait hasil eksplorasi konsep Matematika pada tradisi sedekah bumi sebagai alternatif sumber belajar Matematika.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnografi. Data dikumpulkan melalui triangulasi (observasi, wawancara dan dokumentasi secara bersamaan). Teknik observasi digunakan untuk mengamati aktivitas tradisi sedekah bumi, dan KD pembelajaran Matematika SD. Teknik wawancara digunakan untuk menggali sejarah desa dan sedekah bumi, dan pandangan guru terkait hasil eksplorasi Etnomatematika. Teknik dokumentasi digunakan untuk pendukung teknik observasi dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah sesepuh Sumur Welut, juru kunci Sumur Welut, dan Pendidik di SDN Sumur Welut III Surabaya.

Tradisi sedekah bumi merupakan sebuah kultur sebagai ungkapan rasa syukur atas pemberian hasil bumi beserta tempat tinggal kepada Allah SWT dan menghormati nenek moyang serta penjaga desa. Aktivitas upacara adat terdapat Slametan dan Kenduren. Aktivitas prosesi pengiring terdapat Kirab, Rebutan, dan Tayub berupa ludruk, trutuk dan sinden. Hasil eksplorasi pembelajaran Matematika SD pada tradisi sedekah bumi adalah pada aktivitas upacara adat menitikberatkan pada punden, sumur, dan kenduren terdapat konsep Matematika di KD kelas II, III, V dan VI SD. Pada aktivitas prosesi pengiring menitikberatkan pada kirab, tumpeng, rebutan, tayub ludruk dan trutuk terdapat konsep Matematika Sekolah Dasar di KD kelas II, III, V dan VI.

Kata Kunci: Etnomatematika, Membilang, Mengukur, Menganalisa Bangunan, Tradisi Sedekah Bumi

The impact of the COVID - 19 pandemic has resulted in a decline in achievement in Indonesia due to condensation of study hours and also stopping almsgiving activities for 2 years in various regions which has resulted in the fading of generations in culture and dependence on gadgets. The 2013 curriculum seeks Ethnomathematics learning in schools so that students become a generation that has the Pancasila character and maintains and preserves culture as the foundation of the nation's character. The aims of this study were (1) to describe the exploration of Mathematical concepts in the earth alms tradition in Surabaya towards learning Mathematics in Elementary Schools and (2) to describe the views of Elementary School Educators/Teachers in Surabaya regarding the results of exploring Mathematical concepts in the earth alms tradition as an alternative source of learning Mathematics.

This study uses a descriptive qualitative method with an ethnographic approach. Data is collected through triangulation. Analysis of the data used is data condensation, data display and conclusions: drawing / verifying. The validity test of this research is the credibility, transferability, dependability, and confirmability tests. The subjects of this study were Sumur Welut elders, Sumur Welut caretakers, and educators at Sumur Welut III SDN Surabaya.

The results of the exploration of elementary Mathematics learning in the earth alms tradition are the concept of counting including the activity of making a fruit and vegetable cone, sorting the fruit or vegetable cone arrangement at the Kirab, collecting data from the Kirab participants, calculating the need for rice, and sharing the produce during the festival. The concept of measuring includes making a fruit/vegetable tumpeng, measuring the area of ​​the Punden roof, measuring the volume of the wells container when taking water, making the tumpeng, and serving the tumpeng during the Kirab. The concept of analyzing buildings includes the construction of Punden, wells, Tumpeng shapes, and Trutuk tools. The educator's view of exploration is that the application of these activities can be used as an alternative source of learning in learning Mathematics in Schools because instilling good basic concepts for Students through the surrounding culture and learning Mathematics will attract their interest in learning.

Keywords: Ethnomathematics, Counting, Measuring, Analyzing Buildings, Earth Alms Tradition