Pemilihan Bahasa Kelompok Pendatang Multilingual Lintas Generasi Di Wilayah Roomo Pesisir, Gresik : Studi Etnososiolinguistik Lokalitas
Language Choice for Multilingual Immigrants Groups across Generations in the Roomo Pesisir Region, Gresik: Locality Ethnosociolinguistics Study
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang pemilihan bahasa pada kelompok pendatang multilingual lintas generasi di wilayah Roomo Pesisir, Gresik melalui studi etnososiolinguistik lokalitas. Studi etnososiolinguistik merupakan integrasi dari entolinguistik dan sosiolinguistik. Etnolinguistik merupakan studi yang mengaji tentang bahasa dan budaya sebagai suatu fenomena yang saling berkolaborasi. Sosiolinguistik berfokus pada variasi bahasa yang disebabkan oleh keragaman penutur dalam suatu masyarakat bahasa. Berdasrakan pengintegrasian kedua studi tersebut, ada empat hal yang menjadi fokus penelitian ini, yakni kode pilihan bahasa, pola pemilihan bahasa, faktor-faktor yang melatarbelakangi pemilihan bahasa, dan fungsi pemilihan bahasa.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnometodologi berbasis sosiolinguistik. Data penelitian adalah tuturan-turan yang dihasilkan oleh masyarakat pendatang pendalungan multi lingual lintas generasi di wilayah Roomo Pesisir, Gresik selama Januari-Juli 2022. Data dikumpulkan melalui teknik observasi/pengamatan secara langsung ke dalam masyarakat pendatang dan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Data dianalisis menggunakan pendekatan etnometodologi berbasis sosiaolinguistik. Pendekatan ini berfokus pada proses pembicaraan, konteks pembicaraan, dan teknik pembicaraan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada tiga kode yang muncul dan menjadi pilihan bahasa mereka, yakni kode BM, BJ, dan BI. Ketiga kode pilihan tersebut digunakan secara serempak dalam tempo yang sama. Pada tempo yang sama tersebut, masyarakat pendatang pendalungan memiliki pilihan untuk menggunakan salah satu dari tiga kode tersebut, mengalihkan salah satu kode ke kode yang lain, dan atau mencampur ketiga kode pilihan tersebut, (2) pola pemilihan bahasa merupakan pola-pola komunikasi yang terbentuk dari adanya kontak tiga kode bahasa secara konsisten dan terus-menerus. Ketiga kode tersebut pada akhirnya menghasilkan pola-pola komunikasi yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi penuturnya yang meliputi aspek sosial dan budaya. Berdasarkan keteraturan penggunaan tiga kode pada masyarakat pendatang akhirnya terbentuk empat pola pemilihan bahasa, yakni pola BM-BM, BJ-BM, BJ-BJ, BJ-BI, (3) faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahasa masyarakat pendatang Pendalungan di wilayah Roomo Pesisir merupakan hal-hal yang berpotensi memberi pengaruh terhadap pemilihan bahasa mereka. Hal-hal ini terdiri atas empat faktor, yakni faktor sosial, psikologis, budaya, dan pembelajaran. Keempat faktor-faktor tersebut kemudian dibagi lagi menjadi beberapa subfaktor, (4) fungsi pemilihan bahasa yang digunakan oleh masyarakat pendatang ini memiliki berbagai peran dan motif, antara lain untuk menyiasati ketidakpercayaan diri, meminta penerimaan, meningkatkan status sosial dan pengetahuan, meniadakan jarak sosial, dan pengungkapan berbagai perasaan. Fungsi-fungsi tersebut diusung oleh masyarakat pendatang Pendalungan dalam berbagai percakapan yang mereka lakukan di wilayah tersebut dengan mempertimbangkan aspek situasi dan lawan tutur.
The purpose of this research is to describe the choice of language among multilingual migrants across generations in the Roomo Pesisir area, Gresik through local ethnosociolinguistics studies. Ethnosociolinguistic studies are an integration of entolinguistics and sociolinguistics. Ethnolinguistics is a study that examines language and culture as a collaborating phenomenon. Sociolinguistics focuses on language variations caused by the diversity of speakers in a language community. Based on the integration of the two studies, there are four things that become the focus of this research, namely the code of language choice, the pattern of language choice, the factors behind the choice of language, and the function of language choice.
This research is a type of descriptive qualitative research with an ethnomethodological approach based on sociolinguistics. The research data is utterances produced by multi-lingual pendalungan immigrant communities across generations in the Roomo Pesisir area, Gresik during January-July 2022. Data were collected through observation/direct observation techniques into the migrant community and structured and unstructured interviews. Data were analyzed using an ethnomethodological approach based on sociolinguistics. This approach focuses on the process of speech, context of speech, and techniques of speech.
The results of this study indicate that (1) there are three codes that appear and become their choice of language, namely BM, BJ, and BI codes. The three selected codes are used simultaneously at the same tempo. At the same time, the Pendalungan immigrant community has the option of using one of the three codes, switching one code to another, and/or mixing the three selected codes, (2) language choice patterns are patterns of communication that are formed from the consistent and continuous contact of the three language codes. These three codes ultimately produce communication patterns that are adapted to the situations and conditions of the speakers which include social and cultural aspects. Based on the regularity of the use of the three codes in the immigrant communities, four patterns of language selection were formed, namely the patterns of BM-BM, BJ-BM, BJ-BJ, BJ-BI, (3) factors influencing the language choice of the immigrant community in the Roomo Pesisir area are things that have the potential to influence their choice of language. These things consist of four factors, namely social, psychological, cultural, and learning factors. These four factors are then subdivided into several subfactors, (4) the function of choosing the language used by immigrant communities has various roles and motives, including to overcome self-doubt, ask for acceptance, increase social status and knowledge, eliminate social distance, and expression of feelings. These functions are carried out by the immigrant community in the various conversations they carry out in the area by considering situational aspects and interlocutors.