Automatic Programming Assessment Tool (perangkat penilaian pemrograman otomatis) untuk Menilai  Keterampilan Pemecahan Masalah  pada mata pelajaran Pemrograman Dasar SMK di Surabaya

Automatic Programming Assessment Tool to Assess Problem Solving Skills in Basic Programming of Vocational High Schools in Surabaya. 

Perangkat komputer saat ini digunakan sebagian besar sebagai alat bantu pembelajaran, baik untuk tugas-tugas rutin, membantu memecahkan masalah yang rumit maupun merancang sistem. Pemrograman komputer akan melibatkan aktivitas logika pemrograman yang digunakan sebagai dasar untuk mengasah keterampilan pemecahan masalah pemrograman pada siswa SMK. Oleh karena itu untuk mengenalkan keterampilan pemecahan masalah dengan menggunakan pemrograman komputer. Sebagian besar siswa mempelajari bahasa pemrograman dengan membaca buku atau mendengarkan penjelasan guru. Cara-cara tersebut tidak memberikan hasil maksimal karena pemrograman sebenarnya adalah keterampilan yang memerlukan banyak latihan tidak sekedar teori. Peran guru menjadi penting untuk memotivasi siswa sering melakukan latihan pemrograman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui reliabilitas perangkat pembelajaran automatic programming assessment tool, validitas konstruk keterampilan pemecahan masalah dari mata pelajaran Pemrograman Dasar, pengaruh motivasi belajar siswa terhadap keterampilan pemecahan masalah pemrograman, pengaruh pemahaman konsep pemrograman terhadap keterampilan pemecahan masalah pemrograman dan reliabilitas judgment agreement antara automatic programming assessment dengan manual.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah expost facto. Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel eksogen: motivasi belajar siswa (X1), pemahaman konsep pemrograman (X2) dan variabel endogen: keterampilan pemecahan masalah (Y). Sampel yang digunakan dalam pengambilan data terdiri dari 202 orang siswa SMK Negeri 1 dan 2 Surabaya pada bidang keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak dan Multimedia. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan angket, tes pilihan ganda dan soal tes esai yang menggunakan perangkat penilaian otomatis (Automatic Programming Assessment). Teknik analisa data menggunakan SEM (structural equation modeling).

Hasil penelitian menunjukkan dari pengujian hipotesis didapatkan kesimpulan bahwa (1) motivasi belajar siswa tidak berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah pemrograman pada siswa SMK hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar -0.52 yang memiliki arah negatif; (2) pemahaman konsep pemrograman memiliki pengaruh yang positif terhadap keterampilan pemecahan masalah pemrograman pada siswa SMK yang ditunjukkan dengan nilai koefisien sebesar 1.085 yang memiliki arah positif. (3)  kesesuaian antar penilai yaitu  automatic programming assessment dengan manual dengan nilai hasil pengujian K = 0.441 yang berarti termasuk dalam kategori bagus.

Today, computers are mainly employed as educational tools, whether for regular activities, solving complicated issues, or creating systems. Computer programming will feature logic-based exercises that serve as a foundation for developing vocational high school students' programming problem-solving abilities. As a result, to impart problem-solving abilities through the use of computer programming, the majority of students learn to program through reading books or listening to teacher explanations. These approaches do not produce the best outcomes since programming is a talent that requires extensive experience, not simply theory. The teacher's involvement becomes critical in motivating students to complete programming tasks regularly. The purpose of this study is to determine the reliability of automatic programming assessment tools, the construct validity of problem-solving skills acquired in Basic Programming subjects, the effect of student learning motivation on programming problem-solving skills, the effect of understanding programming concepts on programming problem-solving skills, and the reliability judgment agreement between automatic programming assessment and manual programming assessment.

This work is a quantitative descriptive investigation with an ex post facto methodology. This study utilizes two exogenous variables: students' motivation to learn (X1) and their comprehension of programming concepts (X2), as well as two endogenous variables: problem-solving skills (Y). The data collecting sample consisted of 202 students from SMK Negeri 1 and 2 Surabaya pursuing degrees in Information and Communication Technology, focusing on Software Engineering and Multimedia. The data gathering tool used surveys, multiple-choice exams, and essay test questions to collect data. The data analysis approach makes use of the standard error of the mean (structural equation modeling).

The results indicated that (1) student learning motivation did not affect programming problem-solving skills in vocational students, as indicated by a coefficient value of -0.52 indicating a negative direction; and (2) understanding of programming concepts has a positive effect on programming problem-solving skills in vocational students, as indicated by a coefficient value of 1.085 indicating a positive direction. (3) the appropriateness of assessors, namely automatic programming assessment with manual with a test result value of K = 0.441, indicating that it categorized into the excellent group.