Keikutsertaan
Indonesia dalam studi Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assesment
(PISA) merupakan salah satulandasan dalam pengembangan kurikulum di Indonesia.
Dilihat dari hasil studi PISA, pencapaian yang diperoleh oleh anak Indonesia
khususnya dalam aspek literasi matematika belum memuaskan. Terlihat
dari hasil PISA literasi matematika siswa pada tahun
2015 berada pada posisi 63 dari 70 negara dengan nilai 386. Rendahnya prestasi
tersebut tidak terlepas dari proses pembelajaran di sekolah, salah satunya
siswa belum terbiasa menyelesaikan soal-soal dengan karakteristik seperti
konteks PISA. Selain itu, cara siswa dalam menyerap informasi juga menentukan
bagaimana prestasi belajar yang akan diperoleh siswa. Cara belajar siswa
tersebut sering disebut sebagai gaya belajar. Hal ini mengindikasikan bahwa
literasi matematika siswa SMP di Indonesia sangat lemah sehingga masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal PISA. Akibatnya banyak kesalahan
yang dilakukan siswa SMP ketika dihadapkan pada soal-soal PISA.
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan kesalahan siswa dengan gaya belajar visual,
auditori, dan kinestetik dalam menyelesaikan soal PISA konten space and shape.
Kesalahan siswa dianalisis dari adaptasi model analisis kesalahan Newman (1977)
yaitu comprehension, transformation,
proccess skill, dan encoding.
Jenis penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Peneliti memberikan tes gaya belajar kepada 30
siswa kelas VIII-B SMP Labschool UNESA untuk mengetahui jenis gaya belajar yang
dimiliki oleh masing-masing siswa. Selanjutnya siswa diberikan tes kemampuan
matematika (TKM) dan tes soal berbasis PISA (TSP). Dari hasil tes tersebut
dengan melihat banyaknya kesalahan dalam menyelesaikan TSP yang telah diberikan
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan variasi bagian kesalahan pada
jawaban diambil 3 subjek penelitian (masing-masing gaya belajar diambil 1
subjek penelitian).
Siswa dengan gaya belajar visual
cenderung melakukan kesalahan di langkah transformasi. Sedangkan siswa dengan gaya belajar auditori
cenderung melakukan kesalahan di langkah memahami dan transformasi, dan siswa dengan gaya belajar kinestetik
melakukan kesalahan di langkah memahami, transformasi, dan keterampilan proses.
Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang bergaya belajar kinestetik tidak mempunyai
kecenderungan di salah satu jenis kesalahan.
Kata
Kunci : Analisis
Kesalahan, Soal PISA, Gaya Belajar