Anggapan bahwa wanita adalah makhluk yang lemah dan tidak mempunyai kekuatan, menjadi
penyebab wanita sering mendapatkan perlakuan
buruk berupa diskriminasi gender. Diskriminasi muncul karena anggapan
rendah dan sistem patriarki yang menyebabkan laki-laki merasa dirinya berkuasa
dalam kehidupan rumah tangga. Kekuasaan dan peran laki-laki yang dominan bisa menjadi
penyebab tindakan
kekerasan. Hal tersebut menjadikan sastrawan
Jawa berkeinginan untuk mengangkat
isu kekerasan menjadi bahan dalam proses pembuatan novel
sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian mereka terhadap kelompok yang tertindas yaitu wanita. Penelitian
ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah
tangga diantaranya adalah kekerasan psikis, kekerasan fisik, dan kekerasan
seksual terhadap tokoh wanita, serta menjelaskan
bentuk perjuangan tokoh wanita setelah mendapat tindakan kekerasan. Maka dari
itu, penelitian ini menggunakan teori feminisme khususnya feminisme liberal yang berusaha mendukung wanita agar bisa terbebas dari segala
bentuk tindakan kekerasan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, sedangkan sumber datanya berupa
novel dengan judul Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja.
Data yang diambil berupa teks, kata, dan kalimat dalam novel Mendhung Angendanu
yang berkaitan dengan bentuk kekerasan dan perjuangan tokoh wanita. Data
tersebut kemudian dianalisis dengan cara menentukan tema mayor dan tema minor
yang dikelompokkan berdasarkan jenis-jenisnya. Penelitian tersebut menghasilkan
empat hal diantaranya yaitu: (1) bentuk kekerasan psikis berupa perselingkuhan, penelantaran, beban ganda, stereotip yang merugikan
tokoh wanita, (2) bentuk kekerasan fisik berupa penyiksaan yang mengakibatkan
cedera pada tubuh tokoh wanita, (3) bentuk kekerasan seksual berupa
pemerkosaan, dan (4) bentuk perjuangan tokoh wanita setelah mendapat tindakan
kekerasan dengan cara mencapai kebebasan
untuk diri sendiri (bercerai)
dan bangkit menjadi wanita yang mandiri.
Bentuk kekerasan dalam penelitian yang paling banyak dialami tokoh
wanita adalah bentuk kekerasan psikis.
Kata Kunci: Tindakan kekerasan, Wanita, Feminisme Liberal