UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIJAMUR OBAT HERBAL BERTAWAS SEBAGAI PERSIAPAN SEDIAAN OBAT KEPUTIHAN
ANTIBACTERIAL AND ANTIFUNGAL ACTIVITY OF HERBAL MEDICINE CONTAINING ALUM AS MEDICINE PREPARATION FOR VAGINAL DISCHARGE
Latar Belakang: Keputihan dapat disebabkan oleh bakteri dan jamur. Pengobatan keputihan dapat dilakukan melalui penggunaan obat herbal yang memiliki efek samping lebih rendah dibandingkan dengan obat sintetis. Obat herbal bertawas 'X' yang digunakan dalam penelitian ini mengandung majakani, daun sirih, daun pacar, gambir, kunyit, dan tawas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan antijamur obat herbal tawas terhadap Neisseria gonorrhoeae dan Candida albicans.
Metode: Metode yang digunakan adalah difusi disk.
Hasil: Pengujian antibakteri dibatasi oleh adanya sampel tidak homogen dan pemisahan tawas dari pelarut yang digunakan, sehingga data yang diperoleh dianggap kurang valid. Sedangkan uji antijamur memiliki zona hambat terbesar 11,98 mm pada konsentrasi 50%. Perluasan konsentrasi dilakukan untuk menentukan zona hambat dalam penggunaan asli obat herbal yang dinyatakan dalam konsentrasi 100%. Hasil diameter zona hambat 100% adalah 15.6623 mm. Hasil ini menunjukkan bahwa 100% obat herbal ini memiliki aktivitas yang hampir sama dengan obat sintetik yang cukup efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur.
Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa obat herbal memiliki aktivitas antijamur yang hampir efektif sebagai Ketoconazole
Kata kunci: Obat Herbal, Antibakteri, Neisseria gonorrhoeae, Antijamur, Candida albicans, Keputihan.
Background: Vaginal discharge can caused by bacteria and fungi. Vaginal discharge treatment can be done through the use of herbal medicines that has lower side effects compared to synthetic drug. The 'X' alum herbal medicine used in this research containing majakani, betel leaf, henna leaf, gambier, turmeric, and alum. The research aims to determine the antibacterial and antifungal activities of alum herbal medicine against Neisseria gonorrhoeae and Candida albicans.
Method: The methode used was disk diffusion.
Results: Antibacterial testing was constrained by the presence of inhomogeneous samples and the separation of alum from the solvent used, so the data obtained was considered to be less valid. While the antifungal test has the largest inhibition zone of 11.98 mm at concentration of 50%. Expansion of the concentration is carried out to determine the inhibitory zone in the actual use of herbal medicine expressed in 100% concentration. The results of inhibition zone diameter of 100% was 15.6623 mm. This result show that at 100% this herbal medicine has almost the same activity as the synthetic drug which is quite effective in inhibiting the growth of fungi.
Conclusions: This research provided that herbal medicine has antifungal activity that almost effective as Ketoconazole.
Keyword: Herbal medicine; Antibacterial; Neisseria gonorrhoeae; Antifungal; Candida albicans; Vaginal Discharge.