“Sintesis, Karakterisasi dan Uji Antibakteri Hidroksiapatit dan Kitosan-Minyak Daun Salam (Syzygium Polyanthum Wight) Sebagai Sediaan Obat Kumur” 

"Synthesis, Characterisation and Antibacterial Test of Hydroxyapatite and Chitosan-Bay Leaf Oil (Syzygium Polyanthum Wight) as a Mouthwash Preparation"

Karies gigi merupakan penyakit yang dapat merusak jaringan keras gigi, disebabkan oleh aktivitas bakteri Streptococcus mutans. Upaya dalam mencegah terjadinya karies gigi dapat dilakukan dengan menggunakan pasta gigi, namun dalam penggunaan pasta gigi tidak bisa menjangkau daerah yang sulit dijangkau oleh sikat gigi. Metode lain yang dapat digunakan yaitu dengan penggunaan obat kumur. Pada penelitian ini dikembangkan dengan adanya senyawa bahan aktif HAp-kitosan-minyak daun salam dalam obat kumur memiliki efek antimikroba untuk mencegah karies gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisika kimia, organoleptik dan aktivitas antibakteri dari sediaan obat kumur berbahan aktif HAp-kitosan-minyak daun salam. Pada penelitian ini digunakan bahan aktif HAp-kitosan-minyak daun salam dengan variasi konsentrasi minyak daun salam sebesar 0,5; 1,5; dan 2,5 %. Hasil karakterisasi FT-IR HAp-kitosan-minyak daun salam menunjukkan adanya gugus fungsi OH, N-H, CH, C=O, C=C, C-O dan PO₄³. Hasil uji PSA menunjukkan bahwa HAp memiliki ukuran partikel sebesar 151,6 nm. Uji pH pada obat kumur menunjukkan kesesuaian dengan standar mutu pH obat kumur, yaitu memiliki rentang pH 5-7. Hasil uji homogenitas selama 4 minggu dalam sediaan obat kumur tidak ada endapan atau pemisahan. Hasil uji organoleptik dengan analisis statistik menggunakan SPSS uji hedonik dan duncan sudah sesuai dengan kemsimpulan sementara yang telah dibuat, bahwa F7 (HAp-kitosan-minyak daun salam 0,5% dengan SLS) merupakan formula yang paling digemari menurut panelis secara dengan indikator rasa, aroma, dan busa. Pada F3 (HAp-kitosan-minyak daun salam 0,5%)  merupakan formula yang paling digemari menurut panelis secara dengan indikator warna dan kekentalan dan F9 (HAp-kitosan-minyak daun salam 2,5% dengan SLS) merupakan formulasi yang tidak digemari menurut panelis secara keseluruhan. Pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa sediaan obat kumur HAp-kitosan-minyak daun salam mampu menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Zona hambat dalam kategori kuat dengan rata-rata 12,75 mm ditunjukkan pada formulasi sediaan obat kumur HAp-kitosan-minyak daun salam dengan konsentrasi 2,5% minyak daun salam dengan penambahan sodium lauril sulfat (SLS). Hasil analisis statistik One Way ANOVA uji antibakteri menggunakan SPSS menunjukkan bahwa setiap variasi perlakuan memiliki pengaruh yang berbeda secara signifikan satu sama lain. Hasil uji LSD menunjukkan bahwa F7 (HAp-Kitosan-Minyak Daun Salam 0,5% dengan SLS) dianggap cukup baik karena tidak memiliki perbedaan dengan F8 (HAp-Kitosan-Minyak Daun Salam 1,5% dengan SLS) dan F9 (HAp-Kitosan-Minyak Daun Salam 2,5% dengan SLS).

Kata Kunci: Hidroksiapatit, Kitosan, Minyak Daun Salam, Antibakteri, Obat kumur.

Dental Dental caries is a disease that can damage hard tooth tissue, caused by the activity of Streptococcus mutans bacteria. Efforts to prevent dental caries can be made by using toothpaste, but the use of toothpaste cannot reach areas that are difficult to reach by a toothbrush. Another method that can be used is the use of mouthwash. In this study, it was developed with the active ingredient compound HAp-chitosan-bay leaf oil in mouthwash to have an antimicrobial effect to prevent dental caries. The purpose of this study was to determine the chemical physics characteristics, organoleptic and antibacterial activity of mouthwash preparations made from HAp-chitosan-bay leaf oil. In this study, HAp-chitosan-bay leaf oil active ingredients were used with variations in the concentration of bay leaf oil of 0.5; 1.5; and 2.5%. FT-IR characterization results of HAp-chitosan-bay leaf oil showed the presence of OH, N-H, CH, C=O, C=C, C-O and PO₄^3- functional groups. PSA test results show that HAp has a particle size of 151.6 nm. The pH test on the mouthwash showed compliance with the quality standards for mouthwash pH, which has a pH range of 5-7. The results of the homogeneity test for 4 weeks in the mouthwash preparation showed no sediment or separation. The results of organoleptic tests with statistical analysis using SPSS hedonic and Duncan's tests are in accordance with the provisional conclusions that have been made, that F7 (HAp-chitosan-bay leaf oil 0.5% with SLS) is the most favorite formula according to panelists with indicators of taste, aroma, and foam. In F3 (HAp-chitosan-bay leaf oil 0.5%) is the most favorite formula according to panelists with indicators of color and viscosity and F9 (HAp-chitosan-bay leaf oil 2.5% with SLS) is the least favorite formula according to panelists as a whole. Antibacterial activity testing showed that the HAp-chitosan-bay leaf oil mouthwash preparation was able to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria. The inhibition zone in the strong category with an average of 12.75 mm was shown in the HAp-chitosan-bay leaf oil mouthwash preparation formulation with a concentration of 2.5% bay leaf oil with the addition of sodium lauryl sulfate (SLS). The results of One Way ANOVA statistical analysis of antibacterial tests using SPSS showed that each treatment variation had a significantly different effect from one another. The LSD test results showed that F7 (HAp-Chitosan-Bay Leaf Oil 0.5% with SLS) is considered good enough because it has no difference with F8 (HAp-Chitosan-Bay Leaf Oil 1.5% with SLS) and F9 (HAp-Chitosan-Bay Leaf Oil 2.5% with SLS).

Keyword: Hydroxyapatite, Chitosan, Bay Leaf Oil, Antibacterial, Mouthwash.