Rasa bangga dan kepedulian untuk melestarikan seni budaya tradisional kurang tertanam pada generasi muda kini. Melalui penelitian ini dilakukan studi fenomenologi sebuah karya pertunjukan balet Si Kabayan, Marlupi Dance Academy. Pertunjukan ini merupakan hasil transformasi dari sebuah sastra, lebih tepatnya alih wahana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi dalam pertunjukan balet Si Kabayan oleh Marlupi Dance Academy, dengan menekankan tiga focus penelitian yaitu latar belakang transformasi dalam pertunjukan balet, rancangan dan proses transformasi pada pertunjukan balet, wujud garap dan bentuk penyajian pertunjukan balet berdasarkan tinjauan transformasi.
Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, pengamatan dokumen baik bersifat pribadi hingga publik, dan pengumpulan bahan audiovisual mencakup foto, audio, dan video.
Dari hasil penelitian ini ditemukan adanya beberapa pengurangan, penambahan, dan perubahan variasi bentuk terhadap sumber awal yang ditransformasikan kedalam pertunjukan balet Si Kabayan. Hal tersebut yang menjadikan pertunjukan ini lebih menarik serta memiliki tambahan nilai edukasi, serta dampak positif yang dirasakan oleh penyelenggara maupun penikmat.
Upaya yang dilakukan oleh seniman ini adalah memperkenalkan balet yang berkembang di Indonesia dan membuka wacana masyarakat bahwa pertunjukan balet dapat dijadikan sebagai wahana alternatif edukasi dalam mengenal ragam kekayaan seni dan budaya Indonesia serta membangkitkan minat generasi muda dalam melestarikannya.
A sense of pride and concern for preserving traditional cultural arts is less embedded in most of the current young generation. Through this research a phenomenology study was carried out on a Si Kabayan ballet recital by Marlupi Dance Academy. It’s a result of transformation from various sources. This research aims to find out the transformation in it. The researcher emphasized three focus of research that is, transformation background in ballet recitals, design and process of transformation in ballet recitals, and the form of working on and the form of presentation based on a review of it.
This research applies qualitative descriptive approach by collecting data through observation, interviews, and document both private to the public, and the collection of audiovisual materials include photographs, audio, and video.
From the results of this study it was found that there were a number of subtractions, additions, and changes in variations form to the initial sources which were transformed into Si Kabayan. This makes the show more interesting and has the added value of education, and the positive impact felt by organizers and audience.
The effort made by this artist is to introduce ballet that developed in Indonesia and open the public discourse that ballet recitals can be used as an alternative means of education in recognizing the rich diversity of Indonesian arts and culture and generating interest in the younger generation in preserving it.