Ritual Communication of the Tingkeban Tradition in Kradinan Village Dolopo District Madiun Regency (Ethnographic Study of Communication)
Tradisi tingkeban di Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun masih dilestarikan dalam siklus kehidupan manusia. Adanya tindakan ritual oleh masyarakat berupa pemandian yang disertai dengan doa-doa khusus, tradisi tingkeban ini akan dikaji dari segi komunikasi ritualnya. Artikel ini merumuskan situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan perilaku komunikatif selama tradisi tingkeban di desa Kradinan, kecamatan Dolopo, kabupaten Madiun. Dengan rumusan tersebut, dapat ditemukan perilaku komunikatif tradisi tingkeban melalui berbagai praktik dalam situasi komunikatif, peristiwa komunikatif, dan tindak komunikatif yang dilakukan warga Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi komunikasi Hymes, sesuai dengan tujuan etnografi komunikasi untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan menginterpretasikan pola perilaku komunikasi kelompok sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa situasi komunikatif dari tradisi tingkeban adalah ritual yang dilakukan secara tradisional di rumah yang dihuni serta dihadiri oleh keluarga dan tamu undangan. Peristiwa komunikatif tradisi tingkeban didasarkan pada tipe komunikatif, topik, tujuan dan fungsi, setting, partisipan, bentuk pesan, isi pesan, urutan tindakan, kaidah interaksi, dan norma. Sedangkan tindak komunikatif tradisi tingkeban yaitu seseorang yang terampil dan paham semua pelaksanaan acara.
Kata Kunci: Komunikasi Ritual, Tradisi, Tingkeban, Etnografi Komunikasi
The tingkeban tradition in Kradinan Village, Dolopo District, Madiun Regency is still preserved in the cycle of human life. The existence of ritual actions by the community in the form of bathing accompanied by special prayers, this tingkeban tradition will be studied in terms of ritual communication. This article formulates communicative situation, communicative event, and communicative act during the tingkeban tradition in Kradinan village, Dolopo district, Madiun Regency. With this, The communicative behavior of the tingkeban tradition can be found through various practices in communicative situation, communicative event, and communicative act carried out by residents of Kradinan Village, Dolopo District, Madiun Regency. This study uses a qualitative research method with Hymes' communication ethnographic approach, in accordance with the purpose of communication ethnography to describe, analyze, and interpret communication behavior patterns of social groups. The results of the study indicate that the communicative situation of the tingkeban tradition is a ritual carried out traditionally in the house that is inhabited and attended by family and invited guests. The communicative event of the tingkeban tradition are based on the genre, topic, end and function, setting, participants, message form, message content, act sequence, interaction rules, and norms. While the communicative act of the tingkeban tradition is someone who is skilled and understands all the implementation of the event.
Keywords: Ritual Communication, Tradition, Tingkeban, Ethnography of Communication