Wujud Entar ing Bebasan sajrone Tindak Tutur Ilokusi ing Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek

Metaphors in the Bebasan in illocutionary speech acts in Watulimo Village, Watulimo District, Trenggalek Regency

Penelitian ini dilakukan berdasarkan kebiasaan manusia yang tidak bisa dipisahkan dengan komunikasi. Seperti masyarakat di Desa Watulimo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek ini. Tanpa disadari di tindak tutur ilokusi yang dilakukan masyarakat sering menggunakan wujud entar bebasan dengan maksud dan tujuan tertentu. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti akan meneliti tentang jenis wujud entar yang mengandung bebasan di tindak tutur ilokusi, konteks tuturan, dan tujuan tindak tutur. Penelitian ini menggunakan teori pragmatik, semantik, lan stilistik. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif. Cara pengumpulan data menggunakan cara simak lan cakap, kemudian menggunakan teknik sadap, rekam, lan catat. Hasil penelitian disajikan dengan cara informal dan tidak menggunakan lambang atau simbol tertentu. Pada penelitian ini ditemukan sepuluh jinis wujud entar dalam bebasan, lima konteks tutur, dan empat tujuan tindak tutur ilokusi.

Kata kunci: Bebasan, stilistis semantik, pragmatik, tindak tutur ilokusi

This research was conducted based on human habits that cannot be separated from communication. Like the people in Watulimo Village, Watulimo District, Trenggalek Regency. Without realizing it, in illocutionary speech acts, people often use methaphors in the bebasan with certain aims and objectives. Based on this phenomenon, the researcher will examine the types of forms of methaphors that contain bebasan in the illocutionary speech act, the context of the speech, and the purpose of the speech act. This research uses pragmatic, semantic, and stylistic theories. The method used is descriptive qualitative method. The method of collecting data is by listening and speaking, then using tapping, recording, and recording techniques. Research results are presented in an informal way and do not use certain symbols or symbols. In this study, ten types of bebasan were found, five contexts of speech, and four purposes of illocutionary speech acts.

Keywords: bebasan, semantic stylistics, pragmatics, illocutionary speech acts