ABSTRAK
UPAYA PAGUYUBAN SANGGAR TARI KEMBANG SORE DALAM MENUMBUHKAN SIKAP NASIONALISME ANGGOTANYA DI DESA SUWARU KECAMATAN BANDUNG KABUPATEN TULUNGAGUNG
Nama : Vitri Sulistiyo Rini
NIM : 14040254011
Program Studi : S1 PPKn
Jurusan : PMP-KN
Fakultas : Ilmu Sosial dan Hukum
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dr. Hj. Rr. Nanik Setyowati, M.Si.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya, kendala, solusi yang dilakukan paguyuban sanggar tari kembang sore dalam menumbuhkan sikap nasionalisme anggotanya. Dalam penelitian ini mengunakan teori belajar sosial dari Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang dikumpulkan dengan teknik observasi partisipan dan wawancara mendalam. Lokasi penelitian ini berada di paguyuban sanggar tari kembang sore. Informan dalam penelitian ini adalah pelatih tari di paguyuban. Teknik analisis data dimulai dengan mengunakan reduksi data, selanjutnya penyajian data, lalu ditarik kesimpulan. Teknik keabsahan menggunkan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya kegiatan yang diadakan paguyuban sanggar tari kembang sore terbagi menjadi dua kegiatan rutinan dan kegiatan pementasan. Dalam kegiatan rutinan bentuk penanaman nilai kreatif dilakukan pelatih dengan cara memotivasi siswa untuk melatih gerakan dengan baik, sungguh-sungguh dan kerja keras, yakin pada diri sendiri, tidak putus asa, dan tidak ragu-ragu dalam melakukan sesuatu. Kegiatan pementasan yaitu untuk menunjukkan ekistentesi sanggar, yang berhubungan dengan cara mengenalkan kebudayaan daerah khususnya seni tari untuk lebih dikenal oleh masyarakat. Kendala yang dihadapi pelatih dalam menumbuhkan sikap nasionalisme di paguyuban sanggar tari kembang sore adalah waktu yang digunakan masih belum maksimal dalam kegiatan pembelajaran kesenian tari, karena hanya satu minggu sekali dalam satu minggu. Solusi yang diberikan paguyuban sanggar tari kembang sore memberikan motivasi kepada anggota agar tekun dalam berlatih, dan diadakan kunjungan ke sanggar lain agar tidak bosan
Kata Kunci : Paguyuban, Sikap Nasionalisme
ABSTRACT
Effort Of Traine I Growing The Nationalism Attitude In Paguyuban Sanggar Tari Kembang Sore Dance In Village Suwaru Tulungagung
Name : Vitri Sulistiyo Rini
Program : S1 PPKn
Department : PMP-KN
Faculty of : Social Studies and Legal
Name of : Institution:State University of Surabaya
Supervisor : Dr. Hj. Rr. Nanik Setyowati, M.Sc.
The purpose of this study is to describe the efforts, constraints, solutions made by the Kembang Sore dance community association in fostering the nationalism of its members. In this study using the theory of social learning from Albert Bandura. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Determination of informants in this research using purposive sampling technique. Collecting data collected with participant observation techniques and in-depth interviews. The location of this research is in the community of the flower dance studio in the evening flower. The informants in this study were dance trainers in the Circle of Friends. Data analysis technique starts with using data reduction, then the data presentation, then conclusions are drawn. The validity technique uses source triangulation and technique triangulation.
The results showed that the activities of the activities organized by the Kembang Afternoon dance studio community were divided into two routine activities and staging activities. In the routines activities the form of instilling creative values is done by the trainer by motivating students to practice the movement well, earnestly and work hard, confident in themselves, not giving up, and not hesitating in doing something. The performance activity is to show the studio's consistency, which is related to introducing regional culture, especially dance to be better known by the community. The obstacle faced by the trainers in fostering an attitude of nationalism in the Kembang afternoon dance studio community is that the time used is not yet maximal in dance learning activities, because it is only once a week in a week. The solutions provided by the Kembang Afternoon dance studio community gave motivation to the members to be diligent in practicing, and a visit to another studio was held so they would not be bored.
Keywords: Circle of Friends, Nationalism Attitudes