Ujub merupakan kalimat yang diucapkan seseorang dengan tujuan menyampaikan tujuwan dari kenduri dan menyampaikan makna dari setiap ambengan yang ada. Pada jaman modern masyarakat Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten malang masih menggunakan ujub. Peneliti memilih penelitian ini karena penelitian ini dapat menjadi salah satu upaya pelestarian kebudayaan Jawa khususnya tradisi ujub yang berada di Desa Kedungsalam. Berdasarkan pernyataan tersebut rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1) bagaimana bentuk ujub dalam TM di Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang; 2) bagaimana makna perlengkapan dalam ujub di TM; 3) apa saja nilai budaya ujub dalam TM; 4) bagaimana upaya pelestarian ujub dalam TM. Berdasarkan rumusan masalah tersebut tujuwan dari penelitian ini yaitu: 1) menjelaskan bentuk ujub dalam TM, 2) menjelaskan makna perlengkapan dalam ujub diTM, 3) menjelasakan nulai budaya dalam ujub diTM, 4) menjelaskan upaya pelestarian ujub dalam TM.
Teori yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yaitu teori semiotik struktural Hoed (2011). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif. Objek yang diteliti yaitu tuturan ujub. Instrumen penelitian yaitu peneliti dan daftar pertanyaan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, rekaman, dokumentasi, dan transkripsi.
Hasil dari penelitian ini yaitu saka bentuk ujub dalam TM ada dalam bagian acara pasang tratag, manggulan, tebus kembar mayang, sembaga, guna kaya, babare sekul jemuk lan buceng robyong, sepasaran. Makna perlengkapan ujub ada dalam semua wujud asahan dalam kenduri seperti sega golong, sega brok, sega buceng, sega gurih, sega punar, jajan pasar, jenang abang, jenang putih, jenang sengkala, jenang sliringan, jenang bonang-baning, kembar mayang, lan cok bakal. Nilai budaya yang terkandung dalam ujub yaitu nilai teori, ekonomi, agama, seni, kuwasa, lan solidaritas. Upaca pelestarian budaya dapat dilakukan melalui lumantar internalisasi, sosialisasi, lan enkulturasi. Penelitian ini sebagai wujud dukungan upaya pelestarian budaya Jawa.
Kata Kunci: ujub, tradhisi, mantenan, semiotik struktutral.
Ujub are sentences uttered by someone in order to convey the purpose of the feast and the meaning of every ambengan that occurs. In this modern era, people of Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang still using ujub. The researcher chose this research as the object because this research could be one of the efforts to preserve Javanese culture, especially the ujub tradition in Desa Kedungsalam. Based on the statement above, the researcher formulates the research problems as follows: 1. What is the form of ujub in the ceremonial marriage in Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo , Kabupaten Malang; 2. What is the meaning of ujub equipment in the ceremonial marriage; 3. What are the cultural values of ujub in the ceremonial marriage; 4. How to preserve the ujub in the ceremonial marriage. Based on the research problems, the objectives of this study are: 1. Explain the form of ujub in the ceremonial marriage. 2. Explain the meaning of ujub equipment in the ceremonial marriage. 3. Explain the cultural values of ujub in the ceremonial marriage. 4. Explain the efforts of the ujub culture in ceremonial marriage.
The theory used by researcher to answer the resesarch problems in this study is structural semiotic theory by Hoed (2011). In this study the researcher used qualitative-descriptive method. The object of this study is utterance of ujub. The research instrument are the researcher and the list of questions. In collecting data techniques the researcher uses some steps including observation, interview, recording, documentation and transcription.
The results of this study show that there are forms of ujub in the ceremonial marriage is in the part of the pasang tratag, manggulan, tebus kembang mayang, sembaga, guna kaya, babare sekul jemuk lan buceng robyong, and sepasaran. The meaning of the ujub equipments is in all forms of asahan in feast like sega golong, sega brok, sega buceng, sega gurih, sega punar, jajan pasar, jenang abang, jenang putih, jenang sengkala, jenang sliringan, jenang bonang-baning, kembar mayang, and cok bakal. Cultural values contained in the ujub culture are the value of theory, economics, religion, art, power and solidarity. The efforts to preserve the culture can be carried out through internalization, socialization, and enculturation. This research as a form of support for the preservation of Javanese culture.
Keywords: Ujub, Ceremonial, Marriage, Structural semiotics.