TINDAK TUTUR DIREKTIF（言語行為指導系）PADA KALIMAT INTEROGATIF DENGAN STRATEGI KESOPANAN OFF RECORD DALAM DRAMA MIKAZUKI（みかづき）KARYA ETO MORI（森絵都）

DIRECTIVE SPEECH ACT（言語行為指導系） ON INTERROGATIVE SENTENCES WITH OFF RECORD POLITENESS STRATEGY IN MIKAZUKI（みかづき） DRAMA BY ETO MORI（森絵都）

Abstrak

Bahasa sebagai alat komunikasi digunakan untuk saling memahami maksud ujaran penutur dan lawan tutur. Penutur bahasa Jepang berkecenderungan menggunakan tuturan secara samar atau tidak lengkap untuk menunjukkan kesopanan dalam situasi yang sebenarnya. Budaya kesantunan dalam bahasa Jepang membuat makna dari tindak tutur direktif menjadi samar. Hal ini dikarenakan tindak tutur direktif yang dituturkan diperhalus sehingga terkesan tidak mengancam lawan bicara dan memunculkan konflik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) Bagaimana makna tindak tutur direktif dalam kalimat interogatif bahasa Jepang, dan (2) Bagaimana strategi kesantunan off record pada tindak tutur direktif dalam kalimat interogatif bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan pragmatis karena dalam penelitian ini, objeknya merupakan kalimat direktif yang menimbulkan reaksi berupa tindakan tertentu yang dilakukan oleh mitra tutur sehingga alat penentu dari metode padan yang digunakan adalah mitra wicara. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah drama Mikazuki. Data dalam penelitian ini berupa tuturan direktif dalam kalimat interogatif dengan strategi kesantunan off record antara tokoh dalam drama Mikazuki. Hasil penelitian menemukan 45 data tindak tutur direktif dalam kalimat interogatif dalam drama Mikazuki karya Eto Mori. Diantara data tersebut berdasarkan maknanya ditemukan sebanyak 11 data bermakna perintah, 8 data bermakna permintaan, 13 data bermakna larangan, 5 data bermakna perijinan, dan 8 data bermakna anjuran. Selain itu, ditemukan penggunaan strategi kesopanan off record dalam 20 data dari 45 data tuturan direktif dalam kalimat interogatif yang terdapat dalam drama Mikazuki. Terdapat 7 sub-strategi kesopanan off record yang digunakan dalam data yang ditemukan yaitu memberi petunjuk, memberi petunjuk yang berkaitan, praanggapan, mengatakan kurang dari sebenarnya, menyindir, menggunakan pertanyaan retorik dan menyamarkan.

Kata Kunci: pragmatik, tindak tutur, direktif, strategi kesopanan off record, interogatif

Abstract

Language as a means of communication is used to understand each other's intentions of speakers and interlocutors. Japanese speakers tend to use vague or incomplete speech to show politeness in actual situations. The culture of politeness in Japanese makes the meaning of directive speech acts vague. This is because the speech acts spoken by the directive are refined so that they do not appear to threaten the interlocutor and create conflict. This research was conducted to determine: (1) What is the meaning of directive speech acts in Japanese interrogative sentences, and (2) How are off record politeness strategies in directive speech acts in Japanese interrogative sentences. The method used in this research is the pragmatic matching method because in this study, the object is a directive sentence which causes a reaction in the form of certain actions taken by the interlocutor so that the determining tool of the matching method used is interlocutor. The data source in this research is Japanese drama Mikazuki by Eto Mori while the data in this study are in the form of directive speech in interrogative sentences with off record politeness strategies between characters. This research found 45 data of directive speech acts in interrogative sentences as the results. Among the data found based on its meaning, 11 data mean command, 8 data mean request, 13 data mean prohibition, 5 data mean permission, and 8 data mean recommendation. In addition, the use of off record politeness strategies found in 20 data from 45 directive speech data in interrogative sentences contained in the drama Mikazuki. There are 7 sub-strategies of off record politeness used in the data found namely giving hints, giving association clues, presuppositions, understatement, irony, using rhetorical questions and being vague.

Keywords: pragmatics, speech acts, directive, off record politeness, interrogative