Beberapa tahun terakhir pembangunan infrastruktur sangat berkembang pesat di bidang jalan khusunya Jalan Tol di Jawa Timur. Wilayah Kabupaten Jombang adalah salah satu yang termasuk dalam pembangunan jalan tol yang menghubungkan antara Mojokerto - Kertosono. Pembangunan Jalan Tol Mojokerto - Kertosono melewati 6 desa dari 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Peterongan sehingga perlu di lakukan pembebasan lahan. Pembebasan lahan ini berdampak pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Sehingga, peneliti tertarik untuk mengetahui dampak kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di Kecamatan Tembelang dan Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Tembelang dan Peterongan yang terdiri dari 6 desa yaitu Desa Tampingmojo, Desa Kedunglosari, Desa Mojokrapak, Desa Pesantren, Desa Tengaran, dan Desa Sumberagung. Sampel dalam penelitian ini ada 100 responden yang dibagi dalam 6 Desa di 2 Kecamatan. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan prosentase.
Hasil penelitian ini menunjukkan lahan yang dibebaskan untuk pembangunan jalan tol adalah lahan pertanian dan pemukiman. Pembangunan jalan tol Mojokerto Kertosono berdampak relatif buruk terhadap kondisi sosial dan ekonomi, terutama kondisi sosial. Untuk mata pencaharian tidak sepenuhnya berubah karena 48% masyarakat masih tetap menjadi petani dan beberapa beralih profesi mata pencaharian akibat terkena pembebasan lahan. Kondisi ekonomi ada perubahan yaitu penurunan produktivitas hasil panen dikarenakan lahan pertanian terkena pembebasan lahan untuk bangunan jalan tol yang mempengaruhi pendapatan dan pengeluaran tiap bulan masyarakat.
Kata Kunci : Pembangunan, Jalan Tol
The last few years the construction of infrastructure has developed rapidly in the field of roads, especially toll roads in East Java. The area of Jombang Regency is one that is included in the construction of a toll road that connects Mojokerto - Kertosono. Construction of the Mojokerto - Kertosono Toll Road passes through 6 villages from 2 sub-districts, namely Tembelang District and Peterongan Subdistrict so that land acquisition needs to be done. This land acquisition has an impact on the social and economic conditions of the local community. So, researchers are interested in knowing the impact of the social and economic conditions of the people in Tembelang District and Peterongan District, Jombang Regency. This type of research is quantitative descriptive research. The research locations in Tembelang and Peterongan Subdistricts consisted of 6 villages namely Tampingmojo Village, Kedunglosari Village, Mojokrapak Village, Pesantren Village, Tengaran Village, and Sumberagung Village. The sample in this study were 100 respondents divided into 6 villages in 2 sub-districts. Source of data in the form of primary data and secondary data. The data analysis technique used is quantitative descriptive analysis, the data obtained were analyzed using percentages. The results of this study indicate that the land acquired for the construction of toll roads is agricultural and residential land. The construction of the Mojokerto Kertosono toll road has a relatively bad impact on social and economic conditions, especially social conditions. For livelihoods it has not changed completely because 48% of the people remain farmers and some have switched their livelihood professions due to land acquisition. Economic conditions are changing, namely a decrease in crop productivity because agricultural land is affected by land acquisition for toll road buildings which affects the monthly income and expenditure of the community.Keywords : Development, Toll road