ABSTRAK

Profil intuisi  dalam memecahkan masalah adalah gambaran secara detail karakteristik intuisi apa saja yang digunakan oleh subjek penelitian dalam menyelesaikan masalah matematika dan cara menunjukkan kebenaran karakteristik intuisinya. Karakteristik intuisi meliputi: (1) self-evident (interpretasi atau representasi dianggap benar dengan sendirinya, subjek merasa tidak perlu menunjukkan/ membuktikan secara formal kebenaran pernyataan, representasi, atau interpretasi tersebut. Pernyataan tersebut jelas baginya, (2) intrinsic certainty (interpretasi atau representasi dianggap sebagai sebuah ketertentuan, tidak perlu adanya dukungan dari eksternal (formal atau empiris) untuk memperolehnya), (3) perseverence (interpretasi atau representasi yang dihasilkan subjek cenderung sulit berubah, (4) coercivences (subjek cenderung memaksakan kebenaran pernyataan, representasi atau interpretasi alternatif terkait pernyataannya), (5) extrapolativeness (interpretasi, representasi, atau konklusi tertentu berdasar kepada informasi atau data yang tidak cukup), dan (6) globality (subjek memandang secara global objek, konsep, atau pengetahuan dari bagian-bagian detailnya).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrisikan profil intuisi mahasiswa pendidikan matematika dalam memecahkan masalah matematika. Jenis penelitian ini adalah eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester satu pendidikan matematika yang terdiri atas 1 mahasiswa perempuan dengan inisial AZ dan 1 mahasiswa laki-laki dengan inisial HA yang telah mempelajari matematika dasar dan pemilihan subjek berdasarkan pada tes kemampuan matematika (TKM). dan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK). Yang dipilih adalah mahasiswa dengan berkemampuan matematika sedang. (interval 60≤ skor tes < 70). Data diambil dengan menggunakan tes, angket dan wawancara. Instrumen penelitian ini ada 2 Yaitu intrumen utama yaitu peneliti sendiri dan instrument bantu yaitu TKM dan TPMM serta pedoman wawancara. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Proses analisis data menggunakan model analisis Miles dan Huberman (1994) terdiri dari lima langkah, yaitu (1) klasifikasi/kategorisasi data,  (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) Interpretasi data (5) Penarikan Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian data ini menunjukkan bahwa profil intuisi pada mahasiswa perempuan pendidikan matematika dalam memecahkan masalah matematika, pada tahap memahami masalah matematika (MM) subjek mahasiswa perempuan menggunakan lima karakteristik intuisi yaitu, 1) intuisi self evident (SE), 2)  intuisi coercivenence (CC),  3) intuisi intrinsik certainty (IC), 4) intuisi perseverance (PS), 5) intuisi globality (GL). Pada tahap membuat rencana (MR) subjek menggunakan empat karakteristik intuisi  yaitu, 1) intuisi self evident (SE),  2) intuisi coercivenece (CC), 3) Intuisi globality (GL), dan 4) intuisi extrapolativenencess, (EP). Pada tahap melaksanakan rencana (ML) subjek menggunakan lima karakteristik intuisi yaitu, 1) intuisi globality (GL), 2) intuisi intrinsic certainty, 3) intuisi self evident (SE), 4) intuisi perseverance (PS), dan 5) intuisi coercivenence (CC), 5). Pada tahap memeriksa kembali (MK) subjek menggunakan lima karakteristik intuisi yaitu, 1) intuisi self evident (SE), 2) intuisi intrinsic certainty (IC), 3) intuisi perseverance (PS), 4) intuisi coercivenence (CC), 5) intuisi globality (GL).

Adapun hasil dari profil intuisi pada mahasiswa laki-laki pendidikan matematika dalam memecahkan masalah matematika, pada tahap memahami masalah matematika (MM) subjek mahasiswa laki-laki menggunakan lima karakteristik intuisi yaitu, 1) intuisi self evident (SE), 2) intuisi coercivenence (CC), 3) intuisi intrinsik certainty (IC), 4) intuisi perseverance (PS), dan 5) intuisi globality (GL). Pada tahap membuat rencana (MR) subjek menggunakan tiga karakteristik intuisi  yaitu, 1) intuisi self evident (SE), 2) intuisi extrapolativenencess, (EP), dan 3) Intuisi globality (GL). Pada tahap melaksanakan rencana (ML) subjek menggunakan tiga karakteristik intuisi yaitu, 1) intuisi self evident (SE), 2) intuisi coercivenence (CC), 5) intuisi globality (GL). Pada tahap memeriksa kembali (MK) subjek menggunakan lima karakteristik intuisi yaitu, 1) intuisi self evident (SE), 2) intuisi intrinsic certainty (IC), 3) intuisi perseverance (PS), 4) intuisi coercivenence (CC), 5) intuisi globality (GL).

Berdasarkan dari hasil penelitian terdapat temuan menarik dari penelitian ini, peneliti menemukan bahwa pada tahap memahami masalah matematika (MM) dan tahap memeriksa kembali (MK) antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki menggunakan karakteistik intuisi yang sama, sedangkan pada tahap membuat rencana (MR) dan tahap melaksanakan rencana (ML) ada perbedaan antara mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki.

Perbedaannya adalah mahasiswa perempuan menggunakan empat karakteristik intuisi (self evident, coercivenence, extrapolativenencess, dan globality) sedangkan pada mahasiswa laki-laki menggunakan tiga karakteristik intuisi (self evident, extrapolativenencess, dan globality). Sedangkan pada tahap melaksanakan rencana (ML) perbedaannya adalah mahasiswa perempuan menggunakan lima karakteristik intuisi (self evident, intrinsik certainty, perseverance, coercivenence, dan globality). Sedangkan pada mahasiswa laki-laki menggunakan tiga karakteristik intuisi (self evident, coercivenence, globality). Dari hasil penelitian ini dapat menunjukkan bahwa mahasiswa perempuan pendidikan matematika lebih banyak menggunakan intuisinya dalam memecahkan masalah matematika daripada mahasiswa laki-laki pendidikan matematika.

Kata-kata kunci: Intuisi matematika, pemecahan masalah matematika, perbedaan gender

ABSTRACT

               The intuition profile in solving problems is a detailed description of what intuition characteristics are used by the research subjects in solving mathematical problems and how to show the truth of the intuition characteristics. Intuition characteristics include: (1) self-evident (interpretation or representation is considered true by itself, the subject feels no need to formally show / prove the truth of the statement, representation, or interpretation. That statement is clear to him, (2) intrinsic certainty (interpretation or representation is considered as a matter of necessity, there is no need for external (formal or empirical) support to obtain it, (3) perseverence (interpretation or representation produced by subjects tends to be difficult to change, (4) coercivences (subjects tend to impose truth statements, representations or interpretations alternatives related to his statement), (5) extrapolativeness (certain interpretations, representations, or conclusions based on insufficient information or data), and (6) globality (subject to globally view objects, concepts, or knowledge of the details). This study aims to obtain a student intuition profile mathematics education in solving mathematical problems based on gender differences.

               This type of research is explorative with a qualitative approach. The subjects of this study were first semester students of mathematics education consisting of 1 female student with initials AZ and 1 male student with the initials HA who had studied basic mathematics and selected subjects based on the mathematics ability test (TKM). and cumulative grade point score (GPA). The selected students are students with moderate math skills. (interval 60≤ test score <70). Data was taken using tests, questionnaires and interviews. The instruments of this research are 2, namely the main instruments, namely the researchers themselves and the auxiliary instruments, namely TKM and TPMM, as well as interview guidelines. Data analysis in this study uses qualitative data analysis. The process of data analysis using the Miles and Huberman (1994) analysis model consists of five steps, namely (1) data classification / categorization, (2) data reduction, (3) data presentation, (4) data interpretation (5) Conclusion Withdrawal.

               Based on the results of this study the data shows that the intuition profile of female students in mathematics education in solving mathematical problems, at the stage of understanding mathematical problems (MM) female student subjects uses five characteristics of intuition namely, 1) self evident (SE), 2) coercivenence intuition (CC ), 3) the intrinsic intuition of certainty (IC), 4) intuition perseverance (PS), 5) intuition globality (GL). At the stage of making a plan (MR) the subject uses four characteristics of intuition namely, 1) self evident intuition (SE), 2) coercivenece intuition (CC), 3) Intuition globality (GL), and 4) extrapolativenencess intuition, (EP). At the stage of implementing the plan (ML) the subject used five characteristics of intuition namely, 1) intuition globality (GL), 2) certainty intrinsic intuition, 3) self evident intuition (SE), 4) intuition perseverance (PS), and 5) coercivenence intuition (CC), 5). At the stage of re-examination (MK) the subject used five characteristics of intuition namely, 1) self evident intuition (SE), 2) intrinsic certainty (IC) intuition, 3) intuition perseverance (PS), 4) coercivenence intuition (CC), 5) intuition globality (GL).

               The results of the intuition profile on male students of mathematics education in solving mathematical problems, at the stage of understanding mathematical problems (MM) male student subjects using five characteristics of intuition namely, 1) self evident intuition (SE), 2) coercivenence intuition ( CC), 3) intrinsic intuition of certainty (IC), 4) intuition perseverance (PS), and 5) intuition globality (GL). At the stage of making a plan (MR) the subject uses three characteristics of intuition namely, 1) self evident intuition (SE), 2) extrapolativenencess intuition, (EP), and 3) Intuition globality (GL). At the stage of implementing the plan (ML) the subject uses three characteristics of intuition namely, 1) self evident intuition (SE), 2) intuition coercivenence (CC), 5) intuition globality (GL). At the stage of re-examination (MK) the subject used five characteristics of intuition namely, 1) self evident intuition (SE), 2) intrinsic certainty (IC) intuition, 3) intuition perseverance (PS), 4) coercivenence intuition (CC), 5) intuition globality (GL).

               Based on the results of the study there are interesting findings from this study, researchers found that at the stage of understanding mathematical problems (MM) and the re-examination stage (MK) between female students and male students using the same intuition characteristics, while at the planning stage (MR ) and the stage of implementing the plan (ML) there is a difference between female students and male students.

               The difference is that female students use four characteristics of intuition (self evident, coercivenence, extrapolativenencess, and globality) while male students use three characteristics of intuition (self evident, extrapolativenencess, and globality). While at the stage of implementing the plan (ML) the difference is that female students use five intuition characteristics (self evident, intrinsic certainty, perseverance, coercivenence, and globality). Whereas in male students using three characteristics of intuition (self evident, coercivenence, globality). The results of this study can show that female students of mathematics education use their intuition more in solving mathematical problems than male students of mathematics education.

Key words: Mathematical intuition, Mathematical problem solving, Gender Differences