Dalam proses pembelajaran di SDLB-A YPAB Surabaya, guru menggunakan media yang tersedia berupa buku braille. Namun, para siswa sampai sekarang belum banyak yang memiliki buku braille. Untuk mengatasi hal tersebut dalam kegiatan belajar mengajar, guru hanya merekam proses pembelajaran dalam bentuk audio untuk di ulang kembali ketika di rumah. Merujuk pada teori Anderson tentang 10 kelompok media dan masalah belajar yang ada pada indikator mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV di SDLB-A YPAB Surabaya maka media yang cocok untuk materi pantun anak adalah media audio, karena media audio bersifat auditif.
Pengembangan media audio pembelajaran ini menggunakan model pengembangan R&D menurut Borg and Gall (2003:572). Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dokumentasi, dan tes. Analisis data dalam pengembangan media audio dengan bahan pelengkap braille ini bertujuan untuk mengukur perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan media audio pembelajaran dalam proses pembelajaran. Perolehan hasil validasi RPP oleh ahli desain pembelajaran sebesar 100% termasuk dalam kategori sangat baik, hasil validasi materi oleh ahli materi sebesar 100% termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil validasi bahan penyerta braille oleh ahli bahan penyerta braille sebesar 100% termasuk dalam kategori sangat baik, dan hasil validasi media sebesar 70,83% dan 100%. Sedangkan hasil dari pre-test dan post-test yang dianalisis menggunakan sign test diperoleh Zhitung sebesar 2,05. Sedangkan Ztabel pada taraf signifikan 0,5% sebesar 1,96. Sehingga Zhitung > Ztabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga adanya pengaruh yang signifikan dari media audio pembelajaran terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi pantun anak siswa tunanetra kelas IV di SDLB-A YPAB Surabaya.
Kata Kunci : Siswa Tunanetra, Pengembangan Media Audio Pembelejaran, Materi Pantun Anak, Hasil Belajar.
In learning process at YPAB Surabaya SDLB-A, teachers use available media in the form of braille books. However, not many students have braille books until now. To overcome this in teaching and learning activities, the teacher only records the learning process in audio form to be repeated again when at home. Referring to Anderson's theory of 10 media groups and learning problems that are in the indicators of Indonesian Language class IV at SDLB-A YPAB Surabaya, so the media which is be able to children's traditional poetry material is audio media that is auditive.
Development of audio learning media uses the R & D development model according to Borg and Gall (2003: 572). The type of data used is qualitative and quantitative data. The method used in data collection in the form of interviews, observation, documentation, and tests. Data analysis in the development of audio media with complementary braille material aims to measure the comparison of student learning outcomes before and after the application of audio learning media in the learning process. The acquisition of RPP validation results by learning design experts by 100% is included in the excellent category, the results of material validation by material experts at 100% are included in the excellent category. The results of the validation of braille accompanying materials by experts in braille accompanying materials of 100% are included in the excellent category, and the results of media validation are 70.83% and 100%. While the results of the pre-test and post-test were analyzed using a Zhitung sign test of 2.05. While Ztabel at a significant level of 0,5% is 1,96. So that it counts> Ztable, then Ho is rejected and Ha is accepted so that there is a significant effect of learning audio media on students' ability to understand the traditional poetry material for fourth grade blind students at YPAB Surabaya SDLB-A.
Keywords : Blind Students, Development of audio learning, Traditional Poem Children Matter, Learning Outcomes