Proses Pengambilan Keputusan Guru Dalam Mendesain Tugas Matematis Berdasarkan Pengalaman Mengajar
The Process of Teacher Decision-Making in Designing An Assigment Based on Teaching Experience
Salah satu upaya mengoptimalkan dan membekali siswa dengan tugas matematis ditentukan oleh cara guru mengambil keputusan. Pengambilan keputusan merupakan tahapan yang dilalui seseorang ketika melakukan suatu aktivitas mental dalam memilih atau menetapkan suatu pilihan. Salah satu pengambilan keputusan yang dilakukan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran matematika adalah pengambilan keputuasan tentang penugasan. Dalam rangka untuk mengubah cara guru melihat dan membuat keputusan tentang tugas, mereka harus diberi kesempatan yang cukup untuk belajar tentang kompleksitas tugas dan praktek memilih serta menerapkan tugas yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengambilan keputusan guru dalam mendesain tugas matematis yang meliputi tahap identifikasi masalah pengumpulan informasi, penentuan solusi, dan evaluasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Penelitian ini awalnya melibatkan 6 guru Sekolah Tingkat Menengah Pertama yang diobservasi karena diduga dapat mendesain tugas matematis. Dari hasil observasi peneliti melihat hal yang menarik pada kedua guru dari SMP Negeri 1 Pangkajene. Tugas yang didesain oleh kedua guru tersebut berbeda dengan penugasan yang diberikan oleh guru lainnya, di mana penugasan yang dibuat memuat konteks situasi nyata yang dialami oleh siswa. Selanjutnya, kredibilitas data diperiksa melalui triagulasi waktu dan di analisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi data.
Berdasarkan analisis data simpulkan bahwa dalam mengidentifikasi masalah baik guru pemula maupun guru senior melakukan analisa secara verbal untuk memahami suatu permasalahan seperti mempertimbangkan kemampuan siswa, pemilihan konteks, tantangan pada soal, tujuan pembelajaran, pemilihan materi, dan solusi penyelesaian yang beragam. Dalam artian guru pemula dan guru senior mengawali dengan mengekspresikan masalah melalui sebuah pernyataan yang diungkapkan secara verbal untuk memperoleh gambaran terkait dengan tugas yang akan didesain. Selain itu terdapat perbedaan antara guru pemula dan guru senior dalam membangun atau mendesain tugas pada tahap ini, di mana guru pemula cenderung memodifikasi tugas berdasarkan buku ajar yang tersedia dalam hal ini guru pemula hanya mengubah bentuk soal mengembangkan pertanyaan dan mengganti bilangan serta konteksnya. Sedangkan guru senior memunculkan idenya dengan mendesain tugas yang sifatnya kontekstual dengan beberapa pertimbangan berdasarkan pengalaman. Pada tahap pengumpulan informasi baik guru pemula maupun guru senior menggiring atau mengarahkan pemikiran siswa dengan mendesain situasi masalah yang nyata bagi siswa dengan mengumpulkan informasi terkait konteks yang digunakan dengan melibatkan kontes keseharian siswa lingkungan sekolah lingkungan maupun lingkungan tempat tinggal. Lebih lanjut, guru pemula lebih berfokus pada konteks yang ada pada buku siswa dan hanya menambah objek atau informasi pada masalah yang diberikan dengan menyesuaikan situasi nyata yang dialami oleh siswa. Sementara guru senior cenderung mempertimbangkan berbagai aspek mulai konteks yang digunakan berbeda dari buku siswa, kefamiliaran masalah yang akan dihadapi oleh siswa. Pada tahap penentuan solusi baik guru pemula maupun guru senior mengajukan permasalahan dengan memilih alternatif penyelesaian beragam. Namun terdapat perbedaan dari keduanya dalam membangun permasalahan, di mana guru cenderung menggunakan bilangan sesuai dengan konteks atau memodifikasi dari soal yang sudah ada dengan tujuan memudahkan siswa dalam pengoperasian atau menghitung. Sementara untuk guru senior bilangan yang digunakan didasari pada pemikiran logis terkait solusi penyelesaian. Pada tahap evaluasi guru pemula maupun guru senior melakukan pengecekan secara keseluruhan terhadap tugas yang telah dirancang dan menilai kelayakan dari solusi yang dihasilkan.
One of the efforts to optimize and supply students with mathematical assignment is determined by the teacher's way in decision-making. Decision-making is a stage that students pass when doing mental activity of choosing or setting choises. One of the decision-making that teacher design and conduct on mathematics learning is decision making of assignment. In order to change the teachers way seeing and decision-making of assignment, they must be given enough opportunity to learn about assignment complexity and practice of choose and apply appropriate assignment. the objective of this research was describe teacher's decision-making in designing mathematic's assigment that involve identifying problem stage, collecting problems, determine solution, and evaluation.
This research used a qualitative approach and case study method. This research originally involved 6 teachers of junior high school who were observed because they were suspected to be able designing mathematical assignment. From the result of the observation, the researcher found interesting things at two teachers of SMP Negeri 1 Pangkajene. Assignments designed by the two teachers were different from assignment by other teachers, where assignment made by contain real situation of student's experience. Further, the data credibility was examined through triagulation of time and analysed through data reduction, data presentation, deduction and data verification.
Based on data analysis it can be conclude that in identifying a problem both beginner teacher and senior teacher conducted verbal analysis to understand a problem such as considered student skills, context selection, challenges to the question, learning objectives, material selection, and variety of problem solutions. Otherwise, beginner teacher and senior teacher begin by expressing the problem through a verbal statement to acquired general idea that related to the designed assignment. There is also a difference between beginner teacher and senior teacher in constructing or designing assignment at this stage, where a beginner teacher tends to modify assignments based on the textbooks that available in this case a beginner teacher only change the question form, expand the question and change the number and the context. Where the senior teacher bring out the idea by designing contextual assignment with some considerations based on experience. On collecting information stage both beginner and senior teachers lead or direct students' thinking through designing a real problem situation for the student by collecting information based on the context related to students' daily at school environment or home environment. Further, the beginner teacher focus on the context in the student book and only add some objects or information to the problem given by costumized the real situation that student's experienced. While the senior teacher tends to consider various aspects of beginning the context used differently from the student book, the familiarity of problems that students' would be faced. In determining solutions, both beginner and senior teachers present the problem by choosing variety of solution alternatives. But there is a difference between the two teachers on build the problems, where teacher tends to use numbers according to context or to modify already existing question in order to ease the operation or count. While for senior teachers the numbers used are based on logical thinking that related to the solution. At the evaluation stage both beginner and senior teachers conduct an overall check of assignment that have been designed and assess the worthiness of the solutions