Identifkasi 8 Ashnaf Untuk Mendukung Akuntabilitas LAZIS Dalam Pengentasan Kemiskinan di Kecamatan Palengaan, Pamekasan

Identification of 8 Ashnaf to Support LAZIS Accountability in Poverty Alleviation in Palengaan District, Pamekasan

Penyaluran zakat di Kecamataan Palengaan-Pamekasan belum dapat didistribusikan dengan proporsional. Hal ini disebabkan tidak seimbangnya dana yang diperoleh dengan jumlah penerima zakat. Faktor penyebab lainnya yaitu tidak teridentifikasinya kelompok penerima zakat, minimnya pengetahuan masyarakat tentang kewajiban berzakat, dan terdapat kelompok yang wajib membayar zakat tetapi tidak membagikan zakatnya melalui LAZIS. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi 8 ashnaf untuk mendukung akuntabilitas LAZIS dalam penanggulangan kemiskinan di Kecamatan Palengaan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data pada penelitian ini diperoleh melalui teknik  yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan berupa data primer yang bersumber dari hasil wawancara dengan ketua LAZIS, mustahik, muzakki, dan tokoh agama setempat, serta data sekunder yang berasal dari buku, artikel dan jurnal. Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 4 kelompok penerima zakat (ashnaf) yang teridentifikasi di kawasan LAZIS Panyeppen yaitu fakir, miskin, amil, dan fi sabilillah. Selain itu, dari hasil penelitian juga diketahui bahwa penyaluran zakat yang dilakukan oleh LAZIS Panyeppen belum sepenuhnya membantu kebutuhan para mustahik (fakir miskin), hal ini dikarenakan perolehan jumlah nominal zakat yang diterima fakir miskin relatif lebih rendah dibandingkan dengan yang diterima golongan lainnya, sehingga kemiskinan di kawasan Palengaan belum sepenuhnya teratasi.

Kata kunci: Zakat; Identifikasi Ashnaf; kemiskinan.

The distribution of zakat in Palengaan Subdistrict, Pamekasan has not been distributed proportionally so that poverty has not been resolved. This is due to an imbalance between the funds obtained and the number of zakat recipients. Other factors that cause this, namely first, there are no identified groups of 8 zakat recipients. Second, there is a lack of public knowledge about the obligation to give zakat. Third, there are groups who are obliged to pay zakat but do not distribute their zakat through LAZIS. The purpose of this study is to identify 8 ashnaf to support LAZIS accountability in poverty alleviation in Palengaan District. The type of research used is qualitative research with a descriptive approach obtained from interviews, observations and documentation of LAZIS. Sources of data used in this study are primary data sourced from the head of lAZIS, mustahik, muzakki, and local religious figures and secondary data from books, articles and journals. The results of this study indicate that only 4 groups of zakat recipients (ashnaf) identified in the LAZIS Panyeppen area are indigent, poor, amil, and fi sabilillah. From the results of the study, it is known that the distribution of zakat carried out by LAZIS Panyeppen has not fully helped the needs of the mustahik (the poor), this is because the acquisition of the nominal amount of zakat from the needy and poor groups is relatively low compared to other groups. In the distribution of zakat, the fi sabilillah group actually gets a larger nominal. This is why poverty in the Panyeppen area has not been resolved.