KACINGKRANGAN SAJRONE NOVEL ONTRAN-ONTRAN SARINEM ANGGITANE TULUS SETIYADI (TINTINGAN SOSIOLOGI SASTRA)
POVERTY IN THE NOVEL ONTRAN-ONTRAN SARINEM BY TULUS SETIYADI (THEORY OF SOCIOLOGY LITERATURE)
Kemiskinan menjadi salah satu permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat. Melalui sastra, apa yang terjadi dalam kehidupan bisa menjadi karya sastra yang menggambarkan kehidupan masyarakat. Novel Ontran-Ontran Sarinem sebagai media untuk menunjukkan kehidupan masyarakat yang dilanda kemiskinan yang terjadi di kota Madiun. Ditulis oleh Tulus Setiyadi, novel Ontran-Ontran Sarinem menunjukkan beberapa kenyataan perihal kemiskinan dengan sederhana namun jelas.
Tujuan penelitian ini, yaitu (1) menjelaskan gambaran kemiskinan, (2) menjelaskan dampak kemiskinan, (3) menjelaskan upaya untuk mengatasi kemiskinan dan (4) menjelaskan bagaimana hubungan kemiskinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dengan kehidupan.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori sosiologi sastra Ian Watt. Sumber data penelitian berupa novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dan berita. Pengumpulan data menggunakan teknik membaca, mencatat, dan mengelompokkan. Untuk menjelaskan dan menganalisis data penelitian ini dengan cara identifikasi, klasifikasi, analisis, dan menyimpulkan hasil penelitian.
Hasil penelitian dibagi menjadi empat berdasarkan rumusan masalah penelitian yaitu (1) Gambaran kemiskinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dibagi menjadi tiga, yaitu (a) kurangnya makanan; (b) sedikitnya penghasilan; dan (c) kurangnya pendhidhikan. (2) Dampak kemisikinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem dibagi menjadi dua, yaitu (a) dianggap remeh, dan (b) mengalami tindak kekerasan. Dianggap remeh dibagi menjadi tiga yaitu dibohongi, difitnah, dan menjadi omongan tetangga. Jika mengalami tindak kekerasan juga dibagi menjadi tiga yaitu disiya-siya, dioyak-oyak, ditindas. (3) upaya untuk mengatasi kemiskinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi bisa dibagi menjadi dua, yaitu (a) bekerja dengan baik, dan (b) bekerja tidak baik. Kemudian dari dua faktor tersebut bisa dibagi lagi. Bekerja dengan baik dibagi menjadi dua yaitu menjaga toko butik dan menjadi pelayan kafe. Jika bekerja tidak baik yaitu menjadi pelacur/PSK. (4) kenyataan kemiskinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi memang ada hubungannya dengan kehidupan yang bagi menjadi dua, yaitu (a) gambaran kemiskinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dengan kehidupan, (b) upaya untuk mengatasai kemiskinan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi dengan kehidupan. Kemiskinan mewujudkan cerminan keadaan di kehidupan yang nyata. Apa yang dijelaskan dalam novel Ontran-Ontran Sarinem karya Tulus Setiyadi masih mewujudkan sebagian kecil kejadian yang ada di masyarakat. Permasalahan yang ada didalam novel Ontran-Ontran Sarinem yaitu Sarinem melakukan perbuatan yang keluar dari norma yaitu menjadi PSK. Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa sejatinya karya sastra tersebut muncul dari adanya kejadian-kejadian didalam masyarakat.
Kata kunci: kemiskinan, kebutuhan hidup, pekerjaan.
Poverty is one of the problems that occur in the social life of society. Through literature, what happens in life can become a literary work that describes people's lives. The novel Ontran-Ontran Sarinem is a medium to show the poverty-stricken lives of people in Madiun city. Written by Tulus Setiyadi, the novel Ontran-Ontran Sarinem shows several realities about poverty in a simple yet clear way.
The objectives of this study are (1) to explain the description of poverty, (2) to explain the impact of poverty, (3) to explain efforts to overcome poverty, and (4) to explain how poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi relates to life.
This research is a descriptive qualitative research using Ian Watt's literary sociology theory. The research data sources are the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi and news. Data collection uses reading, recording, and categorising techniques. To explain and analyse the data of this research by means of identification, classification, analysis, and concluding the research results.
The results of the study are divided into four based on the formulation of research problems, namely (1) the chapter on the description of poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi is divided into three, namely (a) poverty described by the lack of food; (b) poverty described by a lack of income; and (c) poverty described by a lack of educatio. (2) the impact of poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi is divided into two, namely (a) being underestimated, and (b) experiencing violence. Then from these two factors can be further divided. being underestimated is divided into three, namely being lied to, slandered, and being talked about by neighbours. If you experience violence, it is also divided into three, namely being abused, torn apart, and oppressed. (3) Efforts to overcome poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi can be divided into two, namely (a) working well, and (b) working poorly. Then the two factors can be further divided. Working well is divided into two, namely looking after a boutique shop and being a cafe waiter. (4) the reality of poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi does have a relationship with life which is divided into two, namely (a) the description of poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi with life, (b) efforts to overcome poverty in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi with life. Poverty embodies a reflection of real-life circumstances. What is described in the novel Ontran-Ontran Sarinem by Tulus Setiyadi still embodies a small part of the events that exist in society. From this explanation, it can be concluded that literary works actually arise from events in society.
Keywords: poverty, needs of life, occupation.