ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS AKSELERASI DAN SISWA KELAS REGULER DI SMP NEGERI 1 SIDOARJO
ANALYZING THE LEVEL OF PHYSICAL FITNESS BETWEEN ACCELERATED CLASS STUDENT AND REGULAR CLASS STUDENT AT SMP NEGERI 1 SIDOARJO
Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik, yang bersandar pada perkembangan kemampuan biologis organ tubuh. Kebugaran jasmani yang baik merupakan modal utama bagi siswa untuk melakukan aktifitas fisik secara berulang dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Manfaat kebugaran tidak saja berkaitan dengan kinerja fisik manusia tetapi juga berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar. Rendahnya tingkat kebugaran jasmani disebabkan kurangnya gerak remaja masa kini. Untuk itu pembelajaran PJOK dapat dijadikan sarana pendukung untuk membina tingkat kebugaran jasmani.
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis tingkat kebugaran jasmani antara siswa kelas akselerasi dan siswa kelas reguler di SMP Negeri 1 Sidoarjo. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi siswa agar selalu aktif untuk melakukan aktivitas fisik agar mendapatkan manfaat dari kebugaran jasmani. Penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi para guru untuk mengevaluasi program pembelajaran agar sesuai dan dapat meningkatkan kebugaran peserta didiknya.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada penelitian ini mengumpulkan data dengan menggunakan teknik survey yang dilakukan pada 29 siswa kelas reguler dan 29 siswa kelas akselerasi dengan menggunakan instrument penelitian tes TKJI untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani dan kuisioner PAQ-A untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik. Teknik analisis data yang digunakan adalah mean, standart deviasi, minimum, maksimum, persentase, frekuensi, uji normalitas, uji homogenitas, dan independent samples t-test.
Hasil dari penelitian ini adalah pada siswa kelas akselerasi, menunjukkan bahwa sebanyak 3% siswa memiliki kebugaran jasmani kategori baik sekali, sebanyak 3% siswa memiliki kebugaran kategori baik, sebanyak 66% siswa memiliki kebugaran jasmani kategori sedang, dan sebanyak 28% siswa memiliki kebugaran jasmani kategori kurang. Pada siswa yang berada pada kelas reguler, menunjukkan bahwa sebanyak 14% siswa kelas reguler memiliki kebugaran jasmani kategori baik, terdapat 72% siswa kelas reguler memiliki kebugaran jasmani kategori sedang, dan terdapat 14% siswa kelas reguler yang memiliki kebugaran jasmani kategori kurang. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara siswa kelas akselerasi dan siswa kelas reguler terhadap tingkat lebugaran jasmani ( P > 0,05). Tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas reguler lebih baik dibandingkan pada kelas akselerasi dengan perbedaan rata-rata sebesar 0,76.
Kata kunci : Kebugaran jasmani, Kelas Akselerasi, Kelas Reguler
Physical fitness is an important aspect of the psychomotor domain, which relies on the development of the biological capabilities of the body's organs. Good physical fitness is the main asset for students to do physical activities repeatedly in a relatively long time without causing significant fatigue. The benefits of fitness are not only related to human physical performance but also related to the achievement of learning achievement. The low level of physical fitness is due to the lack of movement of adolescents today. For this reason, PJOK learning can be used as a supporting tool to foster physical fitness.
The purpose of this study is to analyze the level of physical fitness between accelerated class students and regular class students at SMP Negeri 1 Sidoarjo. The results of this study are expected to provide motivation for students to always be active in physical activities in order to benefit from physical fitness. This research can be used as a guide for teachers to evaluate learning programs to be appropriate and can improve the fitness of their students.
The research method used is quantitative with a descriptive approach. In this study, collecting data using survey techniques conducted on 29 regular class students and 29 acceleration class students using the TKJI test research instrument to measure the level of physical fitness and PAQ-A questionnaire to determine the level of physical activity. Data analysis techniques used are the mean, standard deviation, minimum, maximum, percentage, frequency, normality test, homogeneity test, and independent samples t-test.
The results of this study were students in the accelerated class, showing data that as much as 3% of students had physical fitness in the excellent category, as many as 3% of students had fitness in the good category, as much as 66% of students had physical fitness in the moderate category, and as many as 28% of students have physical fitness in the less category. In students who are in regular classes, show data that as much as 14% of regular class students have physical fitness in the good category, there are 72% of regular class students have physical fitness in the medium category, and there are 14% of regular class students who have physical fitness in the category less. There was no significant difference between acceleration class students and regular class students on the level of physical fitness (P> 0.05). The level of physical fitness in regular class students is better than in the acceleration class with an average difference of 0.76.
Keywords : Physical fitness, Accelerated Class, Regular Class