Metakognitif dalam Pemerolehan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ketiga pada Mahasiswa BIPA
Metacognitive In The Bahasa Indonesia Acquisition As A Third Language In BIPA Students
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) kesadaran metakognitif dan (2) performansi linguistis dalam pemerolehan BI sebagai B-3. Setiap tujuan dijabarkan pada mahasiswa berdasarkan (a) tipologi bahasa, (c) usia, (d) lama belajar, dan (d) tipe kepribadian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan berorientasi pada analisis metakognitif dalam pemerolehan BI sebagai B-3 pada mahasiswa BIPA. Subjek penelitian ini terdiri atas 33 responden pengisian metacognitive awareness intventory (MAI) dan 10 subjek penelitian yang dijadikan sebagai narasumber wawancara dari empat BIPA, yaitu BIPA Unesa, Unisma, UMM, dan UIN Walisongo. Pengumpulan data menggunakan teknik penyebaran kuesioner, wawancara, dan produksi bahasa berdasarkan gambar. Penganalisisan data dilakukan penghitungan rerata dan persentase tingkat metakognitif mahasiswa BIPA dari hasil pengisian kuesioner MAI. Selain itu, penganalisisan data linguistis juga dilakukan dengan transkripsi hasil wawancara dan produksi bahasa berdasarkan gambar, identifikasi dan klasifikasi data, kodifikasi, analisis, dan penyajian data. Berdasarkan hasil penelitian, kesadaran metakognitif terbagi atas dua komponen, yaitu pengetahuan dan regulasi metakognitif. Dari tingkat pengetahuan metakognitif mahasiswa BIPA ditunjukkan bahwa mahasiswa yang B-1 dekat & B-2 jauh dengan BI memiliki tingkat pengetahuan metakognitif yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang yang B-1 & B-2 jauh dengan BI. Begitu pun mahasiswa yang remaja (pada faktor usia), mahasiswa yang lama belajar 25—48 bulan, dan mahasiswa yang 61—80% ekstrovert. Tingkat regulasi metakognitif menunjukkan hasil yang sama dengan pengetahuan metakoginitif. Performansi linguistis Mahasiswa BIPA dalam pemerolehan BI dari transfer dan alih bahasa yang dilakukan oleh mahasiswa BIPA menunjukkan strategi yang digunakan oleh dalam mengujarkan dan memahami BI. Pada mahasiswa yang B-1 dekat dengan BI, transfer dan alih bahasa lebih dominan dilakukan ke B-1. Namun, jika penguasaan B-1 lemah dan B-2 tinggi, terutama bahasa Inggris, transfer dan alih bahasa lebih dominan dilakukan ke B-2 atau bahasa Inggris. Hal tersebut menunjukkan pilihan B-1 sebagai bahasa sumber didasarkan pada tingkat kemahiran B-2 yang rendah. Selain itu, B-1 dijadikan sebagai bahasa sumber juga didasarkan pada tipologi B-1 yang dekat dengan BI.
This research aims to analyze (1) metacognitive awareness and (2) linguistic performance in acquiring BI as B-3. Each goal is explained to students based on (a) language typology, (c) age, (d) length of study, and (d) personality type. This research uses a qualitative approach oriented towards metacognitive analysis in the acquisition of BI as B-3 for BIPA students. The subjects of this research consisted of 33 respondents filling out the metacognitive awareness inventory (MAI) and 10 research subjects who were used as interview sources from four BIPAs, namely BIPA Unesa, Unisma, UMM, and UIN Walisongo. Data collection used techniques of distributing questionnaires, interviews, and language production based on images. Data analysis was carried out by calculating the mean and percentage of metacognitive levels of BIPA students from the results of filling out the MAI questionnaire. Apart from that, linguistic data analysis is also carried out by transcription of interview results and language production based on images, identification and classification of data, codification, analysis and presentation of data. Based on research results, metacognitive awareness is divided into two components, namely metacognitive knowledge and regulation. From the level of metacognitive knowledge of BIPA students, it is shown that students who are B-1 close & B-2 far with BI have a higher level of metacognitive knowledge than students who are B-1 & B-2 far with BI. Likewise, students who are teenagers (on the age factor), students who have studied for 25-48 months, and students who are 61-80% extroverts. The level of metacognitive regulation showed the same results as metacognitive knowledge. The linguistic performance of BIPA students in acquiring BI from language transfer and translation carried out by BIPA students shows the strategies used by them in speaking and understanding BI. For students whose B-1 is close to BI, transfer and translation is more dominantly carried out to B-1. However, if mastery of B-1 is weak and B-2 is high, especially English, language transfer and translation is more dominantly carried out into B-2 or English. This shows that the choice of B-1 as the source language is based on the low level of proficiency of B-2. Apart from that, B-1 is used as a source language which is also based on the B-1 typology which is close to BI.