PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN PADA PROSES PENGELASAN SMAW UNTUK MATERIAL BAJA ASTM A36 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO

PENGARUH VARIASI MEDIA PENDINGIN PADA PROSES PENGELASAN SMAW UNTUK MATERIAL BAJA ASTM A36 TERHADAP KEKUATAN TARIK, KEKERASAN, DAN STRUKTUR MIKRO

Baja karbon rendah merupakan bahan utama pembuatan Arm Engine sepeda motor. Dalam proses produksi Arm Engine diperlukan proses pengelasan. Pada proses pengelasan Arm engine, menyebabkan tegangan sisa dan perubahan sifat mekanik pada material. Untuk memperbaiki perubahan sifat mekanik akibat proses pengelasan maka dapat dilakukan proses pendinginan yang bertujuan untuk mencari pengaruh media pendingin pada proses pengelasan SMAW terhadap nilai kekuatan tarik, kekerasan, dan struktur mikro pada material Baja ASTM A36. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan memvariasikan media pendingin setelah proses pengelasan SMAW pada material baja ASTM A36. Selanjutnya setelah proses pengelasan material di dinginkan dengan media pendingin gel lidah buaya, getah pohon pisang, dan air selama 10 menit. Kemudian masing-masing variabel diuji tarik, uji kekerasan, dan uji foto mikro, serta dianalisa pengaruh dari varibel bebas terhadap variabel terikat. Variabel bebas meliputi media pendingin gel lidah buaya, getah pohon pisang, dan air. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada variasi media pendingin gel lidah buaya dan media pendingin getah pohon pisang, serta tidak ada pengaruh yang signifikan pada variasi media pendingin air terhadap nilai kekuatan tarik, kekerasan, dan struktur mikro pengelasan SMAW material baja ASTM A36. Media pendingin getah pohon pisang memiliki nilai kekuatan tarik yang paling besar dengan nilai 427,68 Mpa dan variasi pendingin air memiliki nilai kekuatan tarik paling rendah dengan nilai 405,82 Mpa. Media pendingin getah pohon pisang memiliki nilai kekerasan yang paling besar dengan nilai 87.5 HRB di daerah base metal, 91.4 HRB di daerah HAZ, 90.5 HRB di daerah weld metal dan variasi pendingin air memiliki nilai kekerasan paling rendah dengan nilai 85.4 HRB di daerah base metal, 87.3 HRB di daerah HAZ, 87.4 HRB di daerah weld metal. Pendinginan terbaik oleh getah pohon pisang, pada daerah HAZ dan weld metal struktur ferrite dan perlite lebih banyak daripada martensite, sehingga hasil las bersifat keras dan kuat. Media pendingin air pada daerah HAZ dan weld metal struktur perlite dan martensite lebih banyak daripada ferrite, sehingga hasil las bersifat keras dan getas. 

Low carbon steel is the main material for making motorcycle Arm Engines. In the production process of Arm Engines, a welding process is required. In the Arm engine welding process, it causes residual stress and changes in the mechanical properties of the material. To improve changes in mechanical properties due to the welding process, a cooling process can be carried out which aims to find the effect of cooling media in the SMAW welding process on the value of tensile strength, hardness, and microstructure in ASTM A36 steel material. This research uses an experimental method by varying the cooling media after the SMAW welding process on ASTM A36 steel material. Furthermore, after the welding process the material is cooled with aloe vera gel cooling media, banana tree sap, and water for 10 minutes. Then each variable is tested tensile, hardness test, and micro photo test, and analyzed the effect of the independent variable on the dependent variable. The independent variables include aloe vera gel cooling media, banana tree sap, and water. Based on the results of the study, it can be concluded that there is an effect on the variation of aloe vera gel cooling media and banana tree sap cooling media, and there is no significant effect on the variation of water cooling media on the value of tensile strength, hardness, and microstructure of SMAW welding of ASTM A36 steel material. Banana tree sap cooling media has the highest tensile strength value with a value of 427.68 Mpa and the water cooling variation has the lowest tensile strength value with a value of 405.82 Mpa. Banana tree sap cooling media has the greatest hardness value with a value of 87.5 HRB in the base metal area, 91.4 HRB in the HAZ area, 90.5 HRB in the weld metal area and the water cooling variation has the lowest hardness value with a value of 85.4 HRB in the base metal area, 87.3 HRB in the HAZ area, 87.4 HRB in the weld metal area. The best cooling by banana tree sap, in the HAZ and weld metal area ferrite and perlite structures are more than martensite, so the weld results are hard and strong. Water cooling media in the HAZ area and weld metal structure perlite and martensite more than ferrite, so the weld results are hard and brittle.