PENYIMPANGAN MAKSIM KESOPANAN SAJRONE FILM TILIK KARYA WAHYU AGUNG PRASETYO TINTINGAN PRAGMATIK
THE DEVELOPMENT OF THE MAXIM OF COMPLIANCE IN THE FILM TILIK BY WAHYU AGUNG PRASETYO PRAGMATIC INSIGHT
Bahasa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk sarana berkomunikasi atau melakukan kejadian tutur. Namun terkadang peserta tutur malah mendistorsi terjadinya tuturan dengan maksud tertentu, seperti menyimpang dari prinsip kesantunan. Film “Tilik” menarik untuk dikaji, karena dalam tuturan para tokohnya banyak ditemukan bentuk tuturan yang memperhatikan maksim kesopanan dan menyimpang dari maksim kesopanan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menjelaskan bentuk-bentuk penyimpangan maksim kesopanan, (2) Menjelaskan bentuk-bentuk ketaatan maksim kesopanan yang terjadi dalam film pendek “Tilik” karya Wahyu Agung Prasetyo. Dalam perjalanan studi ini, akan dijabarkan dengan menggunakan pendekatan Pragmatik. Metode penelitian yang digunakan adalah dheskriptif kuwalitatif. Data penelitian terdiri dari kata, frasa, dan kalimat dalam percakapan para tokoh dalam film “Tilik” yang sesuai dengan topik penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode transkrip, dan menggunakan teknik menyimak dan mencatat. Hasil penelitian ini yaitu (1) bentuk-bentuk penyimpangan maksim kesopanan, (2) bentuk-bentuk ketaatan maksim kesopanan. Dari hasil dan pembahasan tersebut, lebih banyak ditemukan tuturan yang menyimpang dari maksim kesusilaan, namun ada juga tuturan yang mengabaikan maksim kesusilaan.
Kata Kunci: Maksim Kesopanan, Tilik, Pragmatik.
Language is a tool used by humans to communicate or perform speech events. However, sometimes the speech participants even distort the occurrence of speech with a specific purpose, such as deviating from the principle of politeness. The film "Tilik" is interesting to study because in the speeches of the characters there are many forms of speech that pay attention to the maxims of politeness and deviate from the maxims of politeness. The aims of this study are (1) to explain the forms of politeness maxim deviation, (2) to explain the forms of politeness maxim obedience that occur in the short film "Tilik" by Wahyu Agung Prasetyo. During this study, it will be described using a pragmatic approach. The research method used is descriptive qualitative. The research data consists of words, phrases, and sentences in the conversations of the characters in the film "Tilik" which are in accordance with the research topic. Data was collected using the transcript method, and using listening and note-taking techniques. The results of this study are (1) the forms of politeness maxim deviation, (2) the forms of politeness maxim obedience. From the results and discussion, there are more utterances that deviate from the maxim of decency, but there are also utterances that ignore the maxim of decency.
Keywords: Politeness Maxim, Tilik, Pragmatics.