PENERAPAN RAGAM HIAS KERATON SUMENEP PADA AKSESORIS BAJU PENGANTIN SUMENEP
THE IMPLEMENTATION OF SUMENEP PALACE DECORATIONS ON THE SUMENEP’S BRIDEGROOM WEARING ACCESSORIES
Nama : Wiwin Faniqmah Umarah
NIM : 14020124028
Program Studi : S-1 Pendidikan Seni Rupa
Jurusan : Seni Rupa
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Dra. Indah Chrysanti Angge, M.Sn
Aksesoris adalah hiasan-hiasan penting yang digunakan sebagai penyempurnaan dan pendukug pada busana yang dikenakan oleh seseorang. Aksesoris adalah hiasan wajib pada pakaian adat pernikahan karena selain digunakan untuk pemanis juga digunakan untuk menunjukkan ciri khas pada pakaian adat pernikahan disetiap daerah. Aksesoris pada pakaian adat pernikahan harus senada dengan busana yang dipakai oleh pengantin karena digunakan untuk menunjukkan identitas dari pengantin tersebut. Aksesoris harus dibuat istimewa dan mewah agar pengantin menjadi pusat perhatian dihari pernikahannya.
Seiring berjalannya zaman, aksesoris pakaian adat pernikahan mengalami perkembangan dengan berbagai inovasi-inovasi yang dilakukan tidak menghilangkan makna dari aksesoris tersebut. Di zaman sekarang aksesoris tidak lagi harus berasal dari bahan-bahan yang mahal seperti emas, namun aksesoris dapat dibuat dari bahan-bahan yang lebih murah seperti logam kuningan, manik-manik, dan lain sebagainya.
Aksesoris yang dibuat perupa adalah aksesoris pengantin Sumenep yang terdiri dari Mahkota, Jemang, Hiasan dada pada baju pengantin, klat bahu, obi dan Chondet sejumlah 73 buah. Proses pembuatannya menggunakan bahan yang relatif lebih murah dan alat yang lebih sederhana. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan aksesoris diantaranya: logam kuningan dengan ketebalan 0,3 mm dan 0,4 mm yang dipadupadankan dengan kain fanel, karet elastis, permata, ring kecil, permata cangkang, rantai dan lempengan, dengan teknik rancapan, endak-endakan, krawangan dan wudulan.
Ragam hias Keraton Sumenep dipilih perupa sebagai motif aksesoris karena memiliki karakteristik yang kuat. Bentuk burung Hong menyerupai tubuhan, sedangkan bunga lotus menggambarkan sebuah tanaman yang menjalar indah. Perupa tertarik pada Ragam hias tersebut karena dianggap menarik dan mempunyai ciri khas untuk diaplikasikan pada sebuah aksesoris pengantin sehingga aksesoris ini cocok digunakan pada acara adat pernikahan. Karya yang dibuat adalah karya fungsional untuk menunjang penampilan.
Kata kunci: Ragam Hias, logam kuningan, aksesoris, Keraton Sumenep, pengantin Sumenep
Name : Wiwin Faniqmah Umarah
Reg. Number : 14020124028
Study Program : S-1 Pendidikan Seni Rupa
Departement : Seni Rupa
Faculty : Bahasa dan Seni
Name of Instusion : Universitas Negeri Surabaya
Advisor : Dra. Indah Chrysanti Angge, M.Sn
Accessories are important decorations that are used as a complement and support for the clothes worn by someone. Accessories are mandatory decorations on traditional wedding clothes because besides they are used as sweeteners, they are also used to show the characteristics of traditional wedding clothes in each region. Accessories on traditional wedding clothes must match the clothes worn by the bride and groom in order to show their identity. Accessories must be made to be special and luxurious so that the and groom become the center of the attention on their wedding day.
As time goes by, traditional wedding clothe accessories have developed with various innovations that do not eliminate the meaning of these accessories. In this era, accessories no longer should be made from expensive materials such as gold, but they can be made from cheaper materials such as brass, beads, and so on.
The accessories made by the artist are Sumenep bridal accessories, which consist of a crown, Jemang, chest decoration on the wedding dress, shoulder clasps, obi and chondets totaling 73 pieces. The manufacturing process uses relatively cheaper materials and simpler tools. The materials used in the manufacture include: brass metal with the thickness of 0.3 mm and 0.4 mm combined with fanel cloth, elastic rubber, gems, small rings, shell gems, chains and plates, with the Rancapan technique, endak- endakan, krawangan and wudulan.
The ornamental variety of the Sumenep Palace was chosen by the artist as an accessory pattern because it has strong characteristics. The shape of the Hong bird resembles a body, while the lotus flower depicts a beautiful creeping plant. The artist is interested in these decorative styles because they consider that those styles are attractive and have the characteristics to be applied to a bridal accessory so that these accessories are suitable for use at wedding ceremonies. The work that is made is a functional work to support the .
Keywords: Ornamental Variety, brass metal, accessories, Sumenep Palace, Sumenep and groom