EKSISTENSI MUSIK OKLIK SANGGAR LUDRUK ANGLING DARMO SEBAGAI SARANA HIBURAN DI DESA SOBONTORO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO
THE EXISTENCE OF OCTIC MUSIC IN THE LUDRUK ANGLING DARMO GROUP AS A MEANS OF ENTERTAINMENT IN SOBONTORO VILLAGE, BALEN SUB-DISTRICT, BOJONEGORO DISTRICT.
Musik Oklik Bojonegoro pertama kali diciptakan pada tahun delapan puluhan oleh Sanggar Ludruk Angling Darmo yang berada di Desa Sobontoro yang kemudian Musik Oklik rata-rata hanya dikenal di wilayah tersebut. Hal ini membuat masyarakat memiliki pengetahuan yang kurang akan Musik Oklik. Banyaknya seniman yang resah karena saat pertunjukan Musik Oklik terdapat campuran dengan instrumen lain yang membuat Musik Oklik murni mulai ditinggalkan. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada deskripsi eksistensi Musik Oklik sebagai sarana hiburan di desa Sobontoro Kabupaten Bojonegoro dan deskripsi pelestarian Musik Oklik terkait dengan eksistensinya. Terkait dengan fokus penelitian ini, maka teori yang digunakan adalah teori eksistensi dari Farhani dan teori Pelestarian musik dari Chaedar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data (1) Observasi, (2) Wawancara, (3) Dokumentasi, (4) Studi Pustaka. Kemudian, data dianalisis dengan teknik (1) Reduksi data, (2) Penyajian data (3) Kesimpulan/Verifikasi (4) Validasi dengan Triangulasi Teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi Musik Oklik saat ini bukan murni melainkan dikombinasikan dengan instrumen lain. Namun, penampilannya tetap berada di barisan paling depan saat pertunjukan. Kemudian, terkait dengan pelestarian Musik Oklik banyak pihak yang terlibat, antara lain pemerintah, komunitas lokal, seniman, lembaga pendidikan, peneliti dan akademisi, serta masyarakat umum yang perlu terus melakukan kolaborasi dan inovasi agar pelestarian Musik Oklik semakin dikenal masyarakat baik di dalam maupun luar Kabupaten Bojonegoro.
Kata kunci: Eksistensi, Oklik, Hiburan, Pelestarian
Oklik Bojonegoro was first created in the eighties by the Angling Darmo Ludruk troupe in Sobontoro village, and Oklik music was only known in that area. This has led to a lack of knowledge about Oklik. Many artists are uneasy because during Oklik music performances there are mixtures with other instruments that make pure Oklik music begin to be abandoned. Therefore, this research focuses on the description of the existence of Oklik Music as a means of entertainment in Sobontoro Village, Bojonegoro Regency and the description of the preservation of Oklik Music related to its existence. Related to the focus of this research, the theories used are Farhani's existence theory and Chaedar's music preservation theory. This research uses a qualitative research approach with data collection methods (1) Observation, (2) Interview, (3) Documentation, (4) Literature Study. Then, the data was analyzed using techniques (1) Data reduction, (2) Data presentation (3) Conclusion/Verification (4) Validation with Technique Triangulation. The results of this study show that the existence of Oklik Music today is not pure but combined with other instruments. However, its performance remains in the front row during the performance. Then, related to the preservation of Musik Oklik, many parties are involved, including the government, local communities, artists, educational institutions, researchers and academics, as well as the general public who need to continue to collaborate and innovate so that the preservation of Musik Oklik is increasingly recognized by the public both inside and outside Bojonegoro Regency.
Keywords: Existence, Oklik, Entertainment, Preservation