Implementasi Program Pojok Pitu dalam Pemenuhan Hak atas Kesehatan bagi Orang dengan Gangguan Jiwa di Desa Sambibulu, Sidoarjo

Implementation Of The Pojok Pitu Program In Fulfilling The Right To Health For People With Mental Disorders In Sambibulu, Sidoarjo

Kesehatan mental menjadi peran penting dalam upaya mencapainya kesetaraan sosial, cakupan kesehatan, akses terhadap keadilan hak asasi manusia, serta kelanjutan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan jumlah ODGJ tentunya menjadi perhatian khusus pemerintah untuk meningkatkan realisasi hak-hak ODGJ utamanya terkait hak atas kesehatan melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan sesuai Undang – undang Nomor 18 tahun 2014 kemudian dilebur menjadi Undang – undang no 17 tahun 2023. Program POJOK PITU merupakan salah satu media sebagai bentuk pemenuhan hak atas kesehatan melalui pelayanan kesehatan yang telah diberikan. Tujuan penelitian ini untuk (1) menganalisis implementasi program POJOK PITU, untuk mengetahui (2) faktor pendukung dan faktor penghambat, serta (3) dampak dari  implementasi program POJOK PITU dalam pemenuhan hak atas kesehatan bagi orang dengan gangguan jiwa di desa Sambibulu, Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi partisipatif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi. Sumber penelitian ada 2 yakni sumber data primer yakni tenaga medis, kader, keluarga dan ODGJ, sumber data sekunder dari buku atau catatan yang sesuai dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi program POJOK PITU dalam pemenuhan hak atas kesehatan pada ODGJ di desa Sambibulu telah berjalan dengan baik ditinjau dari keempat elemen teori implementasi kebijakan model George Edward III. Faktor pendukung yakni kualitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan finansial, serta keluarga dan masyarakat. Faktor penghambat yakni keluarga yang malu, kurangnya pendampingan keluarga dan ODGJ yang tidak mau berangkat.  Dampaknya seperti kekambuhan para ODGJ yang mulai turun, mampu mendapatkan penghasilan dengan bekerja, kembali bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Kata kunci : Implementasi, Program POJOK PITU, Hak atas kesehatan.

Mental health plays an important role in efforts to achieve social equality, health coverage, access to human rights justice, and continued economic growth. The increase in the number of ODGJ has certainly become a special concern for the government to increase the realization of the rights of ODGJ, especially related to the right to health through the provision of health services that have been stipulated in Law No. 18 of 2014 which was later merged into Law No. 17 of 2023. The POJOK PITU program is one of the media as a form of fulfillment of the right to health through health services that have been provided. The purpose of this study is to (1) analyze the implementation of the POJOK PITU program, to find out (2) supporting factors and inhibiting factors, and (3) the impact of the implementation of the POJOK PITU program in fulfilling the right to health for people with mental disorders in Sambibulu village, Sidoarjo. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data were collected using participatory observation techniques, structured interviews, and documentation. There are 2 sources of research, namely primary data sources, namely medical personnel, cadres, families and ODGJ, secondary data sources from books or records that are relevant to the research. The results showed that the implementation of the POJOK PITU program in fulfilling the right to health for ODGJ in Sambibulu village went well in terms of the four elements of the George Edward III model of policy implementation theory.

Keywords: Implementation, POJOK PITU Program, Right to health.