Kurikulum Nasional menekankan pada keaktifan dan kemandirian belajar peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang dalam hal ini dicapai dengan menggunakan pendekatan saintifik. UKBM adalah perangkat pembelajaran yang berisi kumpulan satuan pelajaran yang kecil disertai muatan stimulus belajar yang memungkinkan tumbuhnya kemandirian dan pengalaman peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam penguasaan kompetensi secara utuh melalui pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang mendorong kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kecakapan hidup abad 21. UKBM dilaksanakan untuk merealisasi tuntutan Kurikulum Nasional pada peserta didik. Realita di lapangan menyatakan bahwa masih rendahnya kemandirian belajar yang dimiliki peserta didik SMA dan adanya kenyataan bahwa kemampuan berpikir kritis peserta didik di Indonesia masih terbilang rendah. Diketahui pada daftar peringkat pendidikan dunia dalam PISA tahun 2018, peringkat Indonesia turun di urutan ke 72 dari 77 negara yang disurvei. Dimana pada PISA tahun 2015 urutan Indonesia berada di urutan ke 69 dan hanya unggul 8 tingkat dari tingkat terendah. Soal yang digunakan yaitu soal dari level terendah hingga tinggi dan peserta didik dari Indonesia hanya mampu menjawab pada level 1 dan 2 (soal tergolong rendah). Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif karena data yang diteliti berupa kata-kata tertulis dan penulis akan mendeskripsikan suatu gejala peristiwa secara sistematis dari suatu fenomena. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan UKBM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian yaitu peserta didik kelas X IA7, X IS4, dan X Bahasa. Hasil penelitian menyatakan bahwa sebanyak 49,5% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sangat rendah, sebanyak 29,9% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis rendah, sebanyak 11,2% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sedang, sebanyak 2,8% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis tinggi, dan sebanyak 6,5% peserta didik berada pada kategori keterampilan berpikir kritis sangat tinggi. Peserta didik belum mencapai standar minimal perolehan skor yaitu 78 poin pada soal yang dibuat dari pengembangan keterampilan berpikir kritis Ennis. Soal basis HOTS yang disajikan oleh peneliti dengan berlandaskan indikator berpikir kritis Ennis belum bisa dilalui oleh peserta didik sehingga mendapat nilai yang kurang baik karena tidak mengerti maksud dari kata perintah, ada kata soal yang tidak dipahami peserta didik, dan malas membaca stimulus. Hal ini juga tidak lepas dari kurang sesuainya pembelajaran UKBM dan pengasahan keterampilan berpikir kritis oleh guru.
Kata kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, UKBM.
The National Curriculum emphasizes more on the activeness and independence of students' learning in gaining knowledge which in this case is achieved by using a scientific approach. UKBM is a learning device that contains a small set of subject units accompanied by a content of learning stimuli that enables the growth of independence and experience of students to be actively involved in mastering competencies fully through student centered learning that encourages higher-order thinking skill and 21st century life skill based on the reality the low level of learning independence possessed by senior high school students and the fact that students' critical thinking skill in Indonesia is still relatively low. Based on the list of world education rankings in PISA in 2018, Indonesia’s ranking dropped to 72th out of 77 countries surveyed. Where on 2015 PISA ranks Indonesia 69th and only 8 levels ahead of the lowest level. The matters used to identify the problem by the OECD are matters from the lowest to high level and students from Indonesia are only able to answer at level 1 and 2 (matters are classified as low). The research method used in this study is a qualitative descriptive method because the data researched are in the form of written words and the writer will describe a symptom systematically from a phenomenon. This research aims to describe the critical thinking skill of students in historical instructional using UKBM. This research uses a qualitative approach. The subjects in the research are students of X Natural Science 7, X Social Science 4, and X Language. The results of the research stated that 49.5% of students were in the category of very low critical thinking skills, as many as 29.9% of students were in the category of low critical thinking skills, as many as 11.2% of students were in the category of moderate critical thinking skills, as much as 2.8% of students are in the category of high critical thinking skills, and as much as 6.5% of students are in the category of very high critical thinking skills. Students have not reached the minimum standard score of 78 points on questions created from developing Ennis's critical thinking skills. HOTS basis matters presented by researcher based on Ennis’s critical thinking indicators cannot be passed by students so that they get poor grades because they do not understand the purpose of the command words, there are words in matters that are not understood by students, and are lazy to read stimulus. It can’t also be separated from the lack of appropriate learning of UKBM and sharpening critical thingking skill by the teacher.
Keywords: Critical Thinking Skill, UKBM.