Kesejahteraan Subjektif Ibu Tunggal Bekerja Pasca Kematian Suami (Studi Fenomenologi di Bali)
Subjective Well-Being of Single Mother Working After The Husband's Death (Phenomenological Study in Bali)
Bali sebagai salah satu pulau yang memiliki kekayaan beragam budaya dan adat yang khas yang masih dilestarikan hingga saat ini. Masyarakat adat Bali menganut sistem kekeluargaan patriakal yang menekankan garis keturunan pada laki-laki. Kematian suami menyebabkan seorang istri akan mengemban status sebagai ibu tunggal. Penambahan peran ibu tunggal ini juga seiring dengan menjalankan awig-awig (aturan adat) sebagai ibu tunggal di Bali. Ibu tunggal yang memilih bertahan tinggal di keluarga suami tentunya akan mengalami berbagai persoalan. Keaadan duka dan penuh tekanan ini akan menyebabkan terganggunya kualitas hidup ibu tunggal. Hal ini juga akan memengaruhi kesejahteraan subjektif. Sehingga, penelitian ini dilakukan agar dapat menjadi intervensi kesehatan mental agar ibu tunggal untuk menjalani kehidupan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara semi-terstruktur pada lima orang ibu tunggal di Bali. Teknik analisis data menggunakan metode interpretative phenomenological analysis (IPA), melalui tiga langkah dengan melakukan verbatim, pengkodingan konsep psikologis, mengidentifiikasi sub tema untuk diberi label sebagai tema besar yang disertai dengan kutipan ekstrak wawancara. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan permasalahan yang dialami ibu tunggal di Bali meliputi, respon kedukaan terhadap peristiwa kematian suami, perubahan status dan peran sosial, kesulitan ekonomi, menghadapi stigma masyarakat. Selain itu, faktor yang mendukung kepuasan hidup ibu tunggal di Bali yaitu adanya dukungan sosial, religiusitas, penerimaan diri, dan harapan hidup.
Kata Kunci:, Ibu Tunggal, Kesejahteraan Subjektif, Adat Bali.