Ambiguitas dalam Komik Strip Pepekomik: Kajian Semantik
Ambiguity in the Comic Strip Pepekomik: A Semantic Study
Komik strip Pepekomik sangat terkenal dan digemari oleh kalangan anak muda masa kini khususnya bagi anak muda pengguna media sosial instagram, karena memiliki jumlah pengikut akun instagram yang banyak dan menghasilkan cerita yang menarik untuk dibaca. Salah satu ciri yang membedakannya dengan komik yang lain adalah banyak terdapat ambiguitas dalam cerita yang diangkat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk ambiguitas fonetik, leksikal dan gramatikal dalam komik strip pepekomik di akun instagram @Pepekomik. Data penelitian ini berupa teks dialog yang mengandung ambiguitas pada komik strip pepekomik yang terposting di media sosial instagram pada akun @pepekomik mulai bulan Juni hingga Desember 2020. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak bebas libat cakap. Dalam menganalisis data, metode yang digunakan ialah metode padan intralingual. Hasil penelitian ditemukan 21 komik yang mengandung ambiguitas. Jenis ambiguitas yang paling banyak ditemukan adalah ambiguitas tingkat leksikal dengan jumlah komik sebanyak 8 data, yang terbagi pada homonimi sebanyak 5 komik, dan terbagi lagi pada polisemi hanya 3 komik. Sementara itu, urutan kedua adalah ambiguitas gramatikal dengan jumlah komik sebanyak 7 data yang terbagi lagi berdasarkan konteks sebanyak 5 komik dan terbagi lagi berdasarkan frasa yang mirip hanya 2 komik. Kemudian urutan ketiga adalah jenis ambiguitas tingkat fonetik dengan jumlah 6 komik. Secara umum komik strip tersebut menghasilkan humor, karena terjadi perbedaan pemaknaan sehingga menghasilkan sebuah alur cerita lain (plot twist) yang tidak diduga oleh pembaca.
The Pepekomik comic strip is very well known and favored by young people today, especially for young Instagram social media users, because it has a large number of followers on Instagram accounts and produces interesting stories to read. One of the characteristics that distinguishes it from other comics is that there is a lot of ambiguity in the stories that are raised. This study aims to describe the forms of phonetic, lexical and grammatical ambiguity in the pepekomik comic strip on the @Pepekomik Instagram account. The data of this research is in the form of dialogue texts that contain ambiguity on the pepekomic comic strips posted on social media Instagram on the @pepekomik account from June to December 2020. This research is a qualitative research using descriptive method. The technique of collecting data in this study was using the method of listening without speaking. In analyzing the data, the method used is the intralingual equivalent method. The research found 21 comics that contained ambiguity. The most common type of ambiguity is lexical level ambiguity with 8 comics, divided into 5 comics for homonymy, and only 3 comics in polysemy. Meanwhile, the second order is grammatical ambiguity with the number of comics as much as 7 data which are further divided based on context as many as 5 comics and further divided based on similar phrases with only 2 comics. Then the third order is the type of phonetic level ambiguity with the number of 6 comics. In general, these comic strips produce humor, because there are different meanings that result in a different plot twist (plot twist) that the reader does not expect.