Saat ini ,Untuk Mengembangkan pariwisata di Indonesia dapat dilakukan dengan cara menempatkannya pada bingkai syariah islam. Karena jika dilihat lebih jauh indonesia merupakan populasi muslim terbesar di dunia namun hanya sedikit masyarakat muslim yang menginap di hotel syariah hal ini menjadi sangat penting karena pariwisata syariah tidak hanya berupa wisata religi saja seperti peninggalan sejarah, makam para wali dan tempat ibadah, namun pariwisata syariah lebih luas daripada itu yaitu melibatkan banyak industri di dalamnya seperti, spa, restaurant, massage, biro perjalanan wisata syariah hingga Hotel Syariah. Adapaun penelitian memiliki tujuan (1) Untuk menganalisis dan membahas brand identity terhadap keputusan konsumen menginap di Hotel Namira Syariah Surabaya, (2) Untuk menganalisis dan membahas religiusitas  terhadap keputusan konsumen menginap di Hotel Namira Syariah Surabaya, (3) untuk mengetahui dan membahas pengaruh kelompok referensi terhadap keputusan menginap di Hotel Namira Syariah Surabaya .

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan riset kausal. Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite dengan kriteria responden adalah tamu yang pernah menginap di Hotel Namira Syariah Surabaya,  beragama islam dan berusia minimal 17 tahun. Teknik pengumpulan sampel menggunakan non probability sampling dengan jumlah sampel sebanyak 210 responden. Instrumen penelitian menggunkan angket sedangkan analisis data menggunkan analisis regresi linear berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand identity, religiusitas, dan kelompok referensi berpengaruh positif  terhadap keputusan menginap di Hotel Namira Syariah Surabaya. Nilai koefisien menunjukkan variabel brand identity memiliki pengaruh yang paling besar dari variabel religiusitas dan kelompok referensi.  

At present, to develop tourism in Indonesia can be done by placing it on the Islamic sharia frame. Because if viewed further, Indonesia is the largest Muslim population in the world, but only a few of Muslim communities stay in sharia hotels. This becomes very important because sharia tourism is not only religious tourism such as historical relics, graves of saints and worship  places, but sharia tourism is broader than that, which involves many industries in it, such as, spas, restaurants, massages, sharia travel agents to Sharia Hotels. The research has the aim (1) to analyze and discuss brand identity towards the decision of consumers to stay at the Hotel Namira Syariah Surabaya, (2) to analyze and discuss the religiosity of consumers decision to stay at the Hotel Namira Syariah Surabaya, (3) to find out and discuss the influence of the reference group to the decision to stay at the Hotel Namira Syariah Surabaya.

This type of research uses a causal research approach. The population in this research is infinite with the criteria of respondents were guest who have stayed at the Hotel Namira Syariah Surabaya, who are Muslim and who at least 17 years old. The technique use to collecting  sample is non probability sampling with the number of sample is 210 respondents. The research instrument used a questionnaire, while data analysis used multiple linear regression analysis.

The results of this study indicate that brand identity, religiosity, and reference groups have a positive effect on the decision to stay at the Hotel Namira Syariah Surabaya. The coefficient value indicates that the brand identity variable has the most influence from the religiosity variable and the reference group.