Sobriquet Pada Masyarakat Desa Catak Gayam Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena sobriquet yang meluas di masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowaro, Kabupaten Jombang. Sobriquet hampir dimiliki oleh setiap kalangan masyarakat. kemunculan sobriquet yang secara tidak sengaja dan disebabkan oleh kejadian-kejadian sederhana, menjadikan sobriquet memiliki bentuk yang unik. Berdasarkan fenomena tersebut, dilakukan kajian mengenai sobriquet pada masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.
Tujuan penelitian ini adalah menemukan sobriquet pada masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Tujuan tersebut terbagi dalam empat tujuan khusus, yaitu menghasilkan deskripsi tentang 1) pembentukan sobriquet pada Masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang; 2) makna sobriquet pada Masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang; 3) relevansi sobriquet pada Masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang terhadap acuannya; dan 4) fungsi sobriquet pada Masyarakat Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan teori pembentukan kata dan sembilan hal dasar penamaan yang dikemukakan oleh Abdul Chaer. Dua formula pembentukan sobriquet menurut Jane Morgan dan Christopher O’Neill dan Tom Harre, yaitu formula intralinguistik dan ekstralinguistik. Ketiga teori penamaan dan formula penamaan digunakan untuk mengkaji pembentukan sobriquet. Teori segitiga makna semantik dan jenis makna digunakan untuk mengkaji makna dan relevansi sobriquet terhadap acuannya. Teori fungsi bahasa digunakan untuk mengkaji bagaimana fungsi sobriquet dalam masyarakat Desa Catak Gayam.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang berarti bersifat alamiah tanpa adanya rekayasa dan berdasarkan fenomena sobriquet yang terjadi pada masyarakat Desa Catak Gayam. Sumber data pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Catak Gayam yang memiliki sobriquet, sedangkan data penelitiannya berupa sobriquet (nama julukan) sebagai data primer dan hasil wawancara dengan informan sebagai data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara untuk memeroleh data terkait latar belakang atau alasan terbentuknya sobriquet. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode padan intralingual dan ekstralingual. Teknik padan ini dilakukan dengan membandingkan data sobriquet dengan nama asli dan sobriquet lainnya.
Hasil penelitian ini adalah bentuk sobriquet yang ditemukan di Desa Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang berbentuk kata. Pembentukan sobriquet terdiri atas enam, yaitu 1) Pembentukan sobriquet berdasarkan kondisi tubuh; 2) Pembentukan sobriquet dengan analogi; 3) Pembentukan sobriquet berdasarkan pekerjaan; 4) Pembentukan sobriquet berdasarkan permainan bunyi; 5) Pembentukan sobriquet berdasarkan sifat/kegemaran; dan 6) Pembentukan sobriquet dengan akronim. Makna yang terkandung dalam sobriquet terdapat makna leksikal, makna asosiatif dan makna konseptual dengan kecenderungan pada makna asosiatif. Seluruh sobriquet relevan dengan acuannya yang cenderung pada dua hal, yaitu intralingual (nama diri) dan ekstralingual (bentuk tubuh). Fungsi sobriquet pada masyarakat Desa Catak Gayam sebagai penanda identitas baru, membedakan nama yang sama dalam satu lingkungan dan sebagai penanda keakraban.
This research is motivated by the widespread sobriquet phenomenon in the people of Catak Gayam Village, Mojowaro District, Jombang Regency. Sobriquet is almost owned by every class of society. the emergence of sobriquet which is accidental and caused by simple events, makes sobriquet have a unique shape. Based on this phenomenon, a study was conducted on sobriquet in the people of Catak Gayam Village, Mojowarno District, Jombang Regency.
The purpose of this study was to find sobriquet in the people of Catak Gayam Village, Mojowarno District, Jombang Regency. These objectives are divided into four specific objectives, namely to produce a description of 1) the formation of sobriquets in the Catak Gayam Village Community, Mojowarno District, Jombang Regency; 2) the meaning of sobriquet in the Catak Gayam Village Community, Mojowarno District, Jombang Regency; 3) the relevance of sobriquet to the Catak Gayam Village Community, Mojowarno District, Jombang Regency to its reference; and 4) the function of sobriquet in the Catak Gayam Village Community, Mojowarno District, Jombang Regency. This study uses the theory of word formation and nine naming basics put forward by Abdul Chaer. Two formulas for forming sobriquets according to Jane Morgan and Christopher O'Neill and Tom Harre, namely intralinguistic and extralinguistic formulas. The three naming theories and naming formulas are used to study the formation of sobriquets. The triangle theory of semantic meaning and types of meaning is used to examine the meaning and relevance of the sobriquet to its reference. The theory of language functions is used to examine how sobriquet functions in the Catak Gayam Village community.
This research is a qualitative research which means that it is natural without engineering and based on the sobriquet phenomenon that occurs in the people of Catak Gayam Village. The source of the data in this research is the people of Catak Gayam Village who have sobriquets, while the research data is in the form of sobriquets (nicknames) as primary data and the results of interviews with informants as secondary data. Data collection techniques in this study used the interview method to obtain data related to the background or reasons for the formation of sobriquets. The data analysis technique used in this study was the intralingual and extralingual comparison method. This matching technique is done by comparing the sobriquet data with the original name and other sobriquets.
The results of this study are that the sobriquet found in Catak Gayam Village, Mojowarno District, Jombang Regency is in the form of words. Formation of sobriquet consists of six, namely 1) Formation of sobriquet based on body condition; 2) Formation of a sobriquet by analogy; 3) Formation of a sobriquet based on work; 4) Forming a sobriquet based on sound play; 5) Formation of sobriquet based on nature/favorite; and 6) Forming a sobriquet with an acronym. The meaning contained in sobriquet has lexical meaning, associative meaning and conceptual meaning with a tendency towards associative meaning. All sobriquets are relevant to their references which tend to be two things, namely intralingual (proper name) and extralingual (body shape). The function of the sobriquet in the Catak Gayam Village community is as a marker of a new identity, differentiating the same name in one environment and as a sign of familiarity.